Baca Juga: Mbak You Ramalkan Rumah Tangga Atta dan Aurel Akan Diterpa Masalah dengan Pihak Ketiga, Benarkah?
Profesor Riyanarto Sarno mengaku inovasi I-Nose telah melalui beragam uji klinis.
Meski begitu, Riyanarto menegaskan keberadaan alat itu bukan untuk menggantikan tes kesehatan antigen dan swab PCR. Melainkan, untuk tahapan awal pemeriksaan atau skrining terhadap pasien.
Dalam penerapannya, pasien hanya diharuskan membayar biaya operasional Rp10.000 saja untuk per sampling. Selain itu, pihaknya juga memerlukan 2.500 data PCR untuk bisa lolos izin edar.
Baca Juga: Mbak You Ramalkan Rumah Tangga Atta dan Aurel Akan Diterpa Masalah dengan Pihak Ketiga, Benarkah?
Menanggapi inovasi yang diperkenalkan ITS ini, Wagub Jatim menyampaikan bahwa ITS selama ini telah banyak berkordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) dalam mengembangkan perangkat lunak berbasis kecerdasaran buatan, salah satunya i-nose c-19 ini.
“Tentunya kami dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur sangat bersyukur dan siap bersinergi dalam mendukung pengembangan inovasi i-nose c-19 ini,” ujar Emil.
Lebih lanjut, orang nomor dua di Jawa Timur ini menyampaikan bahwa penemuan ITS tersebut merupakan terobosan baru, di mana banyak sudah ditemui pendeteksi Covid-19 berbasis cahaya dan suara.