Network
LINGKAR KEDIRI – Beberapa waktu yang lalu, heboh di media sosial tersiar kabar pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur adalah program PKI tahun 1955.
Dikutip Lingkar Kediri dari Galamedia, kabar yang mengklaim pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur adalah program PKI tahun 1955 pertama kali diunggah oleh akun Facebook Sulaeman pada 20 Januari 2022.
"Paham kan klo pemindahan ibu kota itu program PKI," tulis narasi tersebut.
Baca Juga: Cek Fakta: Heboh, Beredar Kabar Rhoma Irama Meninggal Dunia Usai Membuat Surat Wasiat, Benarkah?
Lantas benarkah pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur adalah program PKI tahun 1955? Simak faktanya diulasan berikut ini.
Dikutip dari laman Jabar Saber Hoaks, kabar yang mengklaim bahwa pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan program PKI pada tahun 1955 adalah kabar burung lama yang kembali beredar di tengah masyarakat.
Kabar tersebut juga sempat beredar pada Agustus 2019. Situs Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memastikan narasi tersebut adalah tidak valid atau hoax.
Baca Juga: Cek Fakta: Raja Salman dari Arab Saudi Dikabarkan Meninggal Dunia, Benar atau Hoax? Simak Faktanya!
Seperti diketahui, pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan adalah keputusan Pemerintah sebagai langkah untuk mengurangi beban di DKI Jakarta.
Karena, saat ini kondisi Jakarta sekarang sudah jenuh dan sulit melakukan pengembangan karena keterbatasan lahan.
Selain itu, Pemerintah juga ingin pemerataan pembangunan di Indonesia yang selama ini masih terfokus di Pulau Jawa.
Kalimantan Timur dipilih karena dinilai strategis, berada di tengah tengah wilayah Indonesia dan minim resiko bencana seperti banjir, gempa bumi dan tsunami.
Jadi dapat disimpulkan pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan Timur (Kaltim) merupakan program PKI pada tahun 1955, adalah tidak valid atau hoax.
Disclaimer: artikel ini sebelumnya telah diunggah Galamedia dengan judul, “Cek Fakta: Pemindahan Ibu Kota Negara ke Kaltim Adalah Program PKI Tahun 1955? Ini Faktanya”.***(Kartika Nugraha – Galamedia)
