LINGKAR KEDIRI - Belum lama ini beredar kabar yang menyebutkan jika Menteri Agama, Gus Yaqut meminta jatah dana haji untuk Ibukota Negara (IKN).
Berita itupun membuat heboh masyarakat luas.
Muncul juga berbagai penolakan. Diketahui, beredar melalui media sosial yang menunjuk sebuah tangkapan layar pemberitaan dengan judul "Menag minta masyarakat ikhlaskan Dana Haji dipakai Pemerintah untuk IKN".
Namun, kabar tersebut merupakan informasi keliru atau hoaks.
Sebab, judul artikel yang disematkan dalam tangkapan layar yang beredar telah dimanipulasi.
Dalam artikel asli tak ada pernyataan yang mengklaim bahwa Menag Yaqut meminta dana haji untuk membangun IKN.
Artikel asli hanya membahas mengenai tanggapan sejumlah pihak terkait ucapan selamat Hari Raya Idul Fitri 1443 H yang disampaikan oleh Menag Yaqut Cholil Qoumas.
Dalam pernyataan tersebut, Menag juga menyelipkan permohonan maaf dan mengaku merupakan manusia yang tak luput dari kesalahan.
"Sebagai manusia biasa, apalagi pimpinan organisasi dengan 7 juta anggota, tentu saya memiliki bejibun kesalahan. Ijinkan saya memohon maaf dan memberikan ucapan Selamat Merayakan Idul Fitri 1443 H. Taqabbalallahu minna wa minkum. Siyamana wa Siyamakum. Minal aidin wal faizin," ujar Menag Yaqut Cholil Qoumas dalam artikel tersebut.
Sementara itu, menanggapi berita yang beredar, Kemenag menyatakan bahwa narasi Menag minta dana haji untuk IKN merupakan hoaks dan merupakan informasi tidak benar.
"Itu fitnah dan menyesatkan. Narasi Menag minta dana haji untuk IKN itu hoaks," kata Kepala Biro Humas, Data, dan Informasi (HDI), Kemenag, Ahmad Fauzin dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Minggu.
Dilansir dari Pikiran Rakyat dalam "Cek Fakta: Beredar Kabar Menag Minta Dana Haji untuk Bangun IKN, Simak Fakta Sebenarnya," Ahmad Fauzin juga menekankan bahwa Menag tidak pernah mengeluarkan pernyataan terkait penggunaan dana haji di luar keperluan penyelenggaraan ibadah haji.
Berdasarkan penjelasan tersebut, kabar Menag minta dana haji untuk pembangunan IKN adalah hoaks karena judul pada artikel asli telah dimanipulasi.
Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***(Yunita Amelia Rahma/Pikiran Rakyat)