LINGKAR KEDIRI- Baru-baru ini pria indigo bernama Tulus Riyanto kembali membuka penerawangannya di awal tahun 2022 mengenai kondisi Jawa Timur yang mulai akhir tahun 2021 hingga awal tahun 2022 terus dihajar oleh bencana.
Seperti kita ketahui sebelumnya di akhir tahun 2021 wilayah Jawa Timur banyak dilanda oleh bencana gempa bumi, hujan badai, angin puting beliung, dan beberapa wilayah disekitar pantai juga sedang dalam keadaan angin yang cukup tinggi.
Baca Juga: Usia di Atas 50 Tahun, Rutin Makan Ini, Memperpanjang Umur, Terhindar Kematian Dini
Tulus mengaku bahwa sebelumnya ia telah mendapatkan firasat bahwa wilayah Jawa Timur sedang dalam kondisi sedang diperbaiki porosnya.
“Seharusnya di akhir tahun Jawa Timur itu dihajar dengan sesuatu yang besar yaitu Semeru sudah dihajar tetapi sebetulnya itu tidak terlalu besar,” ujar Tulus.
Baca Juga: Berusia di Atas 50 Tahun, Ingin Memperpanjang Umur, Hindari 4 Jenis Makanan Ini
Hal tersebut sebagaimana ia sampaikan melalui kanal YouTube BigTulus Official berjudul ‘Jawa Timur Kenapa Musibah Kecilnya Ada Terus’ pada 2 Januari 2022.
Tulus memfirasatkan bahwa wilayah Jawa Timur akan dihajar oleh sesuatu yang lebih besar di tahun 2022 melebih tragedi erupsi Semeru yang terjadi di akhir tahun 2021.
“Ada yang lebih besar lagi dari yang namanya Semeru,” ungkap Tulus.
Baca Juga: Hari Kiamat Ramai Dibicarakan, Seorang Ulama Sebut 3 Hewan Ini Punah Maka Dunia Akan Berakhir
Tulus mengungkapkan bahwa rentetan bencana kecil yang terjadi di wilayah Jawa Timur pada akhir tahun 2021 merupakan bagian usaha dari alam untuk menekan potensi bencana yang lebih besar terjadi di tahun 2022.
“Semua terjadi karena kehendak Allah yang pertama, yang kedua memang Allah mengizinkan doa dari para leluhur untuk diijabah sehingga sesuatu yang seharusnya sangat besar terjadi tetapi tidak terlalu besar , tidak terlalu tinggi, dan tidak terlalu merusak,” ujar Tulus.
Baca Juga: 3 Zodiak Akan Mengalami Hal Berat Minggu Ini, 3-9 Januari 2022: Hadapi Kelambatan dan Masa Sulit
Tulus mengatakan bahwa para leluhur di wilayah Jawa Timur dinilai memiliki tingkat kepositifan energi yang lebih tinggi daripada wilayah Jawa Tengah, sehingga hal tersebut turut berpengaruh terhadap doa dari para leluhur Jawa Timur dalam memelihara alam.***