Racunnya Mematikan, Ular Ini Bisa Sebabkan Lumpuh Sampai Kematian Dalam Sekali Gigit, Berhati-hatilah!

12 Oktober 2022, 13:00 WIB
Banyak kematian yang disebabkan karena gigitan ular berbisa. Akibatnya dapat berbeda-beda tergantung jenis ular yang menggigitnya. /Pixabay/Michael Kleinsasser

LINGKAR KEDIRI – Menurut WHO, ular menggigit sekitar 5,4 juta orang setiap tahunnya.

Ini mengakibatkan tingkat kematian yang besar antara 81.000 sampai 138.000 orang.

Ular yang berbisa membunuh mangsanya dengan zat beracun yang diproduksi oleh kelenjar ludah yang kemudian disuntikkan melalui taringnya.

Berikut telah kami lansir dari Live Science, jenis-jenis ular yang racunnya mematikan hingga bisa membunuh manusia dengan cepat.

Baca Juga: Indah Tapi Berbahaya, Pulau Ini Memiliki Serangan Hiu Paling Mematikan, Harap Berhati-hati Saat Berkunjung!

1. King Cobra
Menurut Museum Sejarah Alam di London, ular ini adalah jenis ular berbisa yang terpanjang di dunia, ukurannya bisa mencapai 5,4 meter.

Ia bisa melihat orang bergerak dari jarak hampir 100 meter.

King Cobra tidak hanya terkenal karena potensi racunnya, melainkan juga jumlah racun yang disuntiikan ke korban.

Setiap gigitan ular ini menghasilkan sekitar 0,24 ons cairan racun.

Kabar buruknya adalah ia cenderung menyerang dengan 3 atau 4 gigitan dengan cepat secara berturut-turut.

Bahkan dalam 1 gigitannya dapat membunuh gajah dalam beberapa jam, dan manusia hanya dalam waktu 15 menit saja.

2. Black Mamba
Ini adalah ular yang paling mematikan di Afrika dan dapat membunuh manusia hanya dengan 2 tetes racun saja.

Panjang rata-rata ular jenis ini sekitar 2,5 meter dan dapat bergerak dengan kecepatan 19 km/jam.

Baca Juga: KASUS SUBANG, Sebelum Eksekusi, Yosef Datangi Tempat Ini Bersama Mimin, Pria Ini: Yosef Berangkat Pagi…

Menurut Ryan Blumenthal, racun yang telah masuk ke dalam tubuh akan mengganggu aktivitas saraf dan otot, dan dapat menyebabkan kelumpuhan.

Ada suatu kasus dimana ada seorang pria Afrika Selatan digigit ular ini di jari telunjuknya.

Ketika dia sampai di rumah sakit, dalam waktu sekitar 20 menit, dia telah mengalami serangan jantung.

Walaupun dokter telah memberikan penawar racun, beberapa hari kemudian pria itu tetap meninggal pada akhirnya.

3. Fer-de-lance
Ular beludak ini hidup di Amerika Tengah dengan panjang berkisar 1,2 sampai 2,5 meter, dan berat hingga 6 kg.

Menurut sebuah studi yang diterbitkan dalam Jurnal Toxicon, ular ini bertanggung jawab atas sekitar setengah dari semua keracunan akibat gigitan ular yang ada di Amerika Tengah.

Yang paling mengerikan adalah gigitan dari ular ini dapat mengubah jaringan tubuh manusia menjadi hitam sesaat sebelum kematian.

4. Ular Beludak Russell
Menurut Jurnal PLOS Neglected Tropical Diseases, setiap tahunnya terdapat sekitar 58.000 kematian akibat gigitan ular dan sebagian besar dari kematian itu disebabkan oleh jenis ular ini.

Para peneliti melaporkan dalam Jurnal Toxins bahwa spesies ini dianggap sebagai salah satu yang paling mematikan.

Racunnya dapat menyebabkan gagal ginjal akut, pendarahan yang parah dan kerusakan multi-organ.

Beberapa komponen racunnya juga dapat menyebabkan stroke akut.

Baca Juga: Alhamdulillah Kabar Gembira, Bandar Udara Internasional Kertajati Bisa untuk Pergi Umrah dan Haji

5. Boomslang
Boomslang dapat menghasilkan dosis racun yang cukup besar yang tentunya bisa berakibat fatal bahkan sampai ke kematian.

Boomslang dapat ditemukan di seluruh Afrika, tapi tempat hidup utamanya adalah di Swaziland, Botswana, Namibia, Mozambik, dan Zimbabwe.

Ular ini adalah salah satu dari yang paling berbisa, biasa disebut dengan ular taring belakang.

Disebut demikian karena ia dapat melipat taringnya ke dalam mulut saat tidak digunakan.

Kematian akibat gigitan ular ini bisa sangat mengerikan.

Menurut Scientific American, korbannya akan menderita pendarahan otot, darah akan merembes keluar dari setiap lubang termasuk gusi dan lubang hidung, bahkan luka terkecil sekalipun.

Darah juga akan mengalir melalui feses, urin, air liur, dan muntahan korban sampai dia mati.***

Editor: Yulian Fahmi

Sumber: Live Science

Tags

Terkini

Terpopuler