Diajarkan Oleh Sunan Kalijaga, Ternyata Begini Sejarah dan Filosofi Lebaran Ketupat 8 Syawal

- 21 Mei 2021, 18:04 WIB
Ilustrasi ketupat.
Ilustrasi ketupat. /Antara/Jurnal Palopo

Baca Juga: Gencatan Senjata Tak Dilakukan, Hamas Ancam Serang Israel, Pimpinan Sebut Tak Takut Kehabisan Rudal

Sedangkan Leburan bermakna melebur atau melimpah seperti air yang tumpah karena sudah terisi penuh. Adapun pesan moralnya adalah membudayakan untuk berbagi kepada yang tidak mampu, serta membayar zakat yang sejatinya merupakan hak fakir miskin.

Kemudian Leburan bermakna habis dan menyatu. Momen leburan adalah untuk melebur dosa terhadap satu dengan yang lain yakni dengan cara meminta maaf, untuk menghapuskan dosa terhadap sesama.

Terakhir, Laburan yang berasal dari kaya labur atau kapur. Kapur sendiri diketahui merupakan zat pewarna berwarna putih yang bisa digunakan untuk menjernihkan air.

Baca Juga: Datangkan Rezeki Melimpah, 10 Hewan ini Wajib ada Dirumahmu, Salah Satunya Ikan Koi

Dari laburan ini bisa dipahami bahwa hari orang muslim harus bisa kembali jernih nan putih layaknya kapur yang menjadi simbol supaya manusia bisa menjaga kesucian lahir dan batin.

Sementara itu, mengapa ketupat lepet dibuat dengan Janur? Bahan pembuatan ketupat ternyata memiliki filosofi tersendiri.

Janur diambil dari bahasa Arab "Ja'a Nur" (Telah datang cahaya).

Baca Juga: Menakjubkan! Ini 7 Keistimewaan Bandara Dhoho Kediri, Telan Biaya 9 Triliun Hingga Status Internasional

Bentuk fisik kupat sendiri berupa segi empat yang diibaratkan layaknya hati manusia.

Halaman:

Editor: Erik Okta Nurdiansyah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah