Saat seseorang sudah mengakui kesalahannya, maka hatinya seperti halnya kupat yang dibelah, pasti isinya putih bersih, hati yang tanpa iri dan dengki karena hatinya sudah dibungkus cahaya (Ja'a Nur).***
Saat seseorang sudah mengakui kesalahannya, maka hatinya seperti halnya kupat yang dibelah, pasti isinya putih bersih, hati yang tanpa iri dan dengki karena hatinya sudah dibungkus cahaya (Ja'a Nur).***
Editor: Erik Okta Nurdiansyah