Ternyata Gerhana Bulan Total Kemarin Banyak Fakta Menarik, Dari Sesuatu Istimewa Hingga Pembuatan Nama Lucu

- 28 Mei 2021, 19:42 WIB
Gerhana Bulan Total
Gerhana Bulan Total /Agung Tri Wibowo/HanLiong Photografer

LINGKAR KEDIRI - Rabu 26 Mei 2021 kemarin hampir semua wilayah Indonesia terjadi gerhana bulan total.

Hal ini mendapatkan perhatian luas seluruh masyarakat Indonesia.

Pasalnya, gerhana bulan total ini dinilai sebagai fenomena yang langka.

Oleh karenya banyak orang mengabadikan moemn tersebut di media sosial.

Selain itu, penyebutan gerhana bulan total seringkali mengcu pada nama super blood moon.

Hal demikian dikarenakan bulan akan berbaris dijarak yang terdekat dengan bumu.

Menurut sebagian kalangan saintis menyebutnya sebafai supermoon.

Baca Juga: Kisah Mengejutkan! Pria ini Beberkan Saat Mati Suri 3 Hari, Ungkap Perjalanan Gaib Di Padang Pasir Berkabut

Bahkan menurut Direktur Observasi Griffith di Los Angeles mengatakan bahwa kejadian ini menujukan tata suray bekerja dihadapan banyak orang.

Direktur Observatorium Griffith di Los Angeles Edwin Krupp mengatakan, “Anda benar-benar bisa melihat tata surya bekerja, dan hukum gravitasi Newton bekerja di depan mata Anda sendiri.”

Fenomena ini akan terlihat terutama dari Australia, Asia Timur, pulau-pulau di Pasifik, dan Amerika Barat.

Di Indonesia, puncak gerhana terjadi pada pukul 18.18.43 WIB atau 19.43.18 WITA atau 20.43.18 WIT dengan jarak 357.464 kilometer dari bumi.

Edwin Krupp menyebutkan pada awalnya bulan hanya akan memasuki bayangan terluar bumi yang disebut penumbra.

Setiap perubahan pada permukaan bulan akan menjadi halus pada awalnya. Demikian dikutip dari New York Times pada Rabu, 26 Mei 2021.

Setelah beberapa jam ke depan, bulan akan bergerak lebih dalam ke dalam bayangan.

Bulan akan terlihat seolah-olah ada sesuatu yang menggigitnya. Selama fase ini, warnanya akan mulai berubah menjadi kemerahan.

Ini akan dimulai sekitar pukul 2.45 pagi waktu Pasifik.

Baca Juga: Konflik, Kejahatan, hingga Prostitusi di Indonesia akan Semakin Meningkat, Begini Ramalan Mbak You

Pada pukul 4.11 pagi waktu Pasifik, bulan akan jatuh sepenuhnya di dalam bayangan payung bagian dalam bumi dan sepenuhnya akan menjadi merah tua yang dalam.

Keunikan orbit bulan menunjukkan bahwa gerhana total ini akan relatif singkat, berlangsung sekitar 14 menit dan berakhir pada 4.25 pagi waktu Pasifik. Beberapa gerhana bulan total berlangsung selama hampir satu jam.

Apa Yang Terjadi Selama Gerhana Bulan?

Gerhana bulan terjadi ketika planet kita berada di antara matahari dan bulan.

Moonglow sebenarnya adalah pantulan sinar matahari sehingga permukaan bulan secara bertahap menjadi gelap saat bulan jatuh ke dalam bayangan panjang bumi.

Terkadang pergerakan langit bulan menyebabkannya hanya menyentuh sebagian bayangan bumi sehingga menyebabkan gerhana bulan parsial yang seringkali sulit dilihat.

Tetapi pada gerhana malam ini bulan akan benar-benar terhalang oleh sebagian besar bumi.

Cahaya tembaga, kombinasi dari semua matahari terbit dan terbenam di dunia, menciptakan warna merah tua pada bulan selama gerhana total.

“Benar-benar tontonan yang luar biasa,” kata Madhulika Guhathakurta, astrofisikawan di Pusat Penerbangan Luar Angkasa Goddard NASA di Greenbelt.

Ilustrasi gerhana bulan
Ilustrasi gerhana bulan Pixabay / enriquelopezgarre

Mengapa Disebut Juga Supermoon?

Orbit bulan bukanlah lingkaran sempurna di sekitar bumi melainkan elips.

Jadi terkadang akan semakin dekat dan jauh dari planet bumi.

Supermoon kali ini seharusnya membuat bulan tampak sekitar tujuh persen lebih besar dan lebih terang dari biasanya.

Meskipun kebanyakan orang akan kesulitan membedakannya.

Baca Juga: Mengejutkan! Puluhan Tahun Kedepan Peradaban Manusia Akan Punah, Penelitian Pakar Ungkap Karena Hal ini

Saat bulan berada di dekat cakrawala cenderung tampak sangat besar. Ilusi optik terkenal yang sejauh ini tidak dapat dijelaskan secara lengkap.

Beberapa orang mendengar tentang Supermoon, menyaksikan efek ini, dan percaya bahwa mereka telah melihat sesuatu yang istimewa.

Tetapi menurut Edwin Krupp keduanya tidak berhubungan.

Supermoon yang berbaris dengan gerhana bulan bukanlah hal yang aneh.

Super Blood Moon terakhir pada 21 Januari 2019 dan berikutnya pada 16 Mei 2022.

Fakta bahwa berita utama berfokus pada pembuatan nama-nama lucu.

Seperti Super Flower Blood Moon untuk gerhana bulan kali ini benar-benar merupakan produk era internet menurut Edwin Krupp.

Ilmu Pengetahuan Apa Yang Terkait Dengan Gerhana?

Penelitian selama gerhana bulan memiliki silsilah yang panjang.

Aristoteles mendemonstrasikan bahwa bumi adalah sebuah bola dengan menunjukkan bahwa dia selalu menghasilkan bayangan bundar di bulan tanpa peduli di permukaan bumi mana gerhana terlihat atau di mana bulan berada di langit.

Menurut Aristoteles hanya benda bulat yang bisa menghasilkan bayangan melingkar dari setiap sudut.

Baca Juga: Primbon Jawa Ungkap 13 Makna Letak Tanda Lahir, Pertanda Rezeki Hingga Situasi Buruk

Dikutip Lingkar Kediri dari artikel yang sebelumnya tayang di Seputar Tangsel.com dengan judul "Ada Sejumlah Hal Menarik dari Gerhana Bulan Total, Apa Saja Ya?", di zaman modern, NASA telah menggunakan instrumen pada Lunar Reconnaissance Orbiter.

Yakni pesawat ruang angkasa robotik yang mengelilingi bulan untuk mengukur suhu permukaan bulan saat melewati bayangan Bumi.

Dengan mengamati seberapa cepat batuan yang berbeda mendingin, para ilmuwan dapat menyimpulkan kepadatannya menurut Guhathakurta.

Dia senang bahwa orang-orang di seluruh dunia semakin memperhatikan fenomena astronomi seperti gerhana.

“Mereka indah untuk dilihat dan mereka juga mengajari kami sains,” katanya. ***(Ignatius Dwiana/Seputar Tangsel)

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Seputar Tangsel


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x