Network
LINGKAR KEDIRI – Beberapa pekan lalu, ada sebuah kabar yang mengegerkan publik, yaitu hilangnya seorang bocah berusia 14 tahun bernama Gibran saat mendaki gunung.
Diketahui, Gibran hilang di Gunung Guntur, Garut, Jawa Barat, saat melakukan pendakian bersama teman-temannya.
Ada seorang paranormal bernama mang Ade yang pertama menemukan Gibran. Mang Ade mengaku begitu mendengar kabar kehilangan seorang pendaki yang juga masih tetangganya, ia langsung meluncur ke tempat kemping yaitu pos 3.
Mang Ade mencari Gibran selama 5 hari, pencarian di hari ke-1 hingga ke-4 tidak membuahkan hasil.
Namun memasuki hari ke-5, ia melakukakan ‘ritual’ untuk mencari petunjuk dimana keberadaan Gibran.
Dari ritual tersebut ia mendapatkan petunjuk ‘ghaib’ bahwa Gibran berada di Curug Cikoneng, namun ada syarat untuk menemukannya, yaitu menancapkan paku bumi.
“Jadi syaratnya yaitu harus ada paku bumi. Saya sangat yakin dengan izin Allah (akan) diberi petunjuk dan yakin itu anak ada (di Curug Cikoneng),” kata mang Ade dikutip Lingkar Kediri dari YouTube Prasodjo Muhammad pada 30 September 2021.
Sesampainya mang Ade di Curug Cikoneng, ia membawa perbekalan makanan khusus untuk Gibran jika nanti ia ditemukan.
Sebelum menemukan Gibran, mang Ade juga memoto semua area Curug Cikoneng, namun tak melihat tanda-tanda ada seseorang.
Kemudian mang Ade memutuskan menancapkan paku bumi yang telah ia bawa di Curug Cikoneng.
“Di tancapkan paku bumi itu, lalu saya berdoa lagi disana, alhamdulilah akhirya terlihat ada Gibran. Setelah terlihat saya ambil (Gibran) dari lubang kecil,” ujar mang Ade.
Setelah menemukan Gibran, mang Ade melihat hal yang ganjal dari Gibran, yaitu pendaki berusia 14 itu tidak bisa berkata sepatah kata pun, seakan masih linglung.
Baca Juga: e-KTP Rusak dan Terkelupas Bisa Diganti yang Baru, Begini Cara Mudah Mengurusnya
“Ini (mulutnya) terkunci. Gibran masih diam saja waktu itu, kemudian saya beri ‘air doa’, dia masih celingak celinguk,” tuturnya.
Setelah kondisi Gibran sedikit membaik, mang Ade berikan beberapa pertanyaan untuk meyakinkan bahwa ia adalah orang yang berniat tulus membantunya.
“Lalu saya tanya, Gibran sama siapa kesini? Terus Gibran makannya gimana?” tanya mang Ade.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Kesehatan Besok 5 Oktober 2021, Libra Waspada Insomnia, Scorpio Banyak Minum Air
Gibran menjawab, “Pak saya tuh mau ikuti teman-teman ke puncak satu, tapi malah dibawa sama empat orang kesini. Terus saya tiba-tiba ada disini.”
“Ada yang nganterin kesini pak, yaitu nenek-nenek dan tiga orang laki-laki,” ungkap Gibran.
Gibran juga mengaku diberi makan oleh nenek tersebut, namun tidak menerimanya. Mang Ade selaku ‘orang pintar’ salut dengan keputusan Gibran menolak tawaran itu, karena menurutnya jika dimakan, sampai kapanpun Gibran tidak akan ditemukan.
“Katanya dikasih nasi, ikan, roti, dimakan gak sama Gibran? Enggak dimakan katanya. Bagus Gibran, kalau dimakan kamu gak akan ketemu,” tutur mang Ade.
Sesuai dengan rencana awalnya, mang Ade memberikan Gibran makan. Setelah Gibran beres makan dan sadar, mang Ade berusaha menghubungi warga kampung namun tak ada sinyal.
Tak lupa mang Ade juga foto bersama agar semua orang percaya bahwa Gibran telah ditemukan.
Akhirnya anak mang Ade berhasil dihubungi dan langsung memberi keterangan kepada Kapolres, Kapolda setempat bahwa Gibran sudah ditemukan oleh ayahnya.
Setelah itu mang Ade bingung membawa Gibran karena hari mulai gelap dan menunjukkan pukul 17.00 WIB.
Ia berinisiatif untuk melakukan ‘ritual doa’ kembali untuk minta petunjuk bagaimana cara membawa Gibran yang telah hilang selama 5 hari itu.
Baca Juga: Bikin Betah, 5 Kota Ini Terkenal Paling Aman di Indonesia, Cocok Dijadikan Tempat Liburan?
Akhirnya Gibran di gendong oleh mang Ade, mang Ade pun menyusuri tebing tinggi demi mencapai tempat datar.
Sesampainya mereka di tempat datar, sudah ada tim SAR siap membantu evakuasi Gibran. Mang Ade pun menyerahkan Gibran pada pihak yang berwajib.
“Alhamdulilah dengan izin Allah Gibran selamat dalam keadaan selamat,” kata mang Ade.
Baca Juga: 4 Rahasia Agar Pernikahan Sukses dan Bahagia, Nomor 3 Sering Diabaikan
Mang Ade mengaku jika tidak dicari dan diambil secepatnya, mungkin Gibran tidak akan bisa diselamatkan.
“Kalau di besok-besok atau di nanti-nanti, apalagi (hilang) hari Sabtu bertemu Sabtu lagi bakalan makin sulit ditemukan,” papar mang Ade.***
