Baca Juga: Hard Gumay Ramal Artis Pria Berinisial R Tak Hanya Perselingkuhan Video Asusila Akan Terbongkar
"Identifikasi situasi yang berpotensi jadi sumber konflik agar bisa menentukan langkah preventif dan hal-hal yang berpotensi konflik tersebut tidak sampai berujung kekerasan," kata anggota Ikatan Psikologi Klinis Jawa Barat itu kepada ANTARA, Selasa.
Konseling pranikah dapat dilakukan oleh calon mempelai agar bisa mendapat arahan profesional dalam menentukan langkah preventif.
Tak hanya itu saja, membekali diri dengan literasi mengenai Undang-undang yang mengatur tentang KDRT juga sangat penting.
Sebab, hal itu bertujuan suapaya masing-masing pihak lebih sadar dengan konsekuensi kekerasan di mata hukum.
"Hal ini diharapkan dapat memotivasi calon pasutri untuk berupaya agar tidak sampai menjadi pelaku atau korban KDRT," kata Annisa.
Selain Annisa Prasetyo Ningrum, psikolog klinis Anggiastri Hanantyasari Utami juga turut mengatakan bahwa mengenali karakter pasangan sebelum menikah penting untuk mencegah terjadinya kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) di masa depan.
"Penting bagi calon pengantin mengetahui secara umum bagaimana hubungan pasangan dengan keluarganya dan bagaimana mereka berinteraksi dalam keluarga," kata Anggiastri.
Lanjutnya, mengetahui cara interaksi pasangan dengan keluarga berhubungan dengan bagaimana seseorang belajar mengenai cara mereka menyelesaikan masalah, apakah dengan cara yang baik atau melibatkan agresivitas baik verbal maupun fisik.