LINGKAR KEDIRI - Amblasnya Jembatan Gedangsewu pada Jumat 22 Januari 2021 lalu telah menyebabkan jalur lalu lintas antara Kecamatan Pare dan Kecamatan Puncu Kabupaten Kediri terputus.
Kendati masih terdapat jalur alternatif lain yang menjadi penghubung dua kecamatan tersebut, permasalahan amblasnya jemabatan ini harus tetap diatasi.
Dalam hal ini, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Kediri telah malukan assessment ke lokasi jembatan rusak pada Senin, 25 Januari 2021.
Baca Juga: Bocoran Ikatan Cinta 26 Januari 2021: Luapkan Kesedihan, Al Tak Ingin Kehilangan Andin
Baca Juga: Hendak Disidang, Trump Nekat Buka Kantor untuk Jalankan 'Agenda Pemerintahannya'
Assessment dilakukan dengan tujuan untuk mengecek kondisi terakhir Jembatan Gedangsewu yang memang mengalami kerusakan parah di bagian tengah jembatan.
Pengecekan dilakukan juga untuk memastikan keadaan di lapangan yang sebenarnya agar dapat menyusun rencana kerja, tindakan penanganan, serta untuk mengetahui jumlah anggaran yang dibutuhkan dalam proses perbaikan.
"Untuk anggarannya nanti menggunakan APBD atau anggaran reguler dari Dinas PUPR masih menunggu arahan dari pemimpin," ujar Kasie Perencanaan Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Kabupaten Kediri, Yudhit Prawinata.
Baca Juga: Jabatan Donald Trump Berakhir, Ia Tetap akan Disidang dan Mendapat Konsekuensi Hukum
Selain jembatan Gedangsewu, assessment juga dilakukan di jembatan penghubung antar dusun di Kecamatan Kunjang yang tidak dapat dilakukan penanganan darurat oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Dikutip dari laman resmi Pemkab Kediri, penanganan darurat tidak dapat dilakukan lantaran gorong-gorong dari jembatan tersebut mengalami kebocoran.
Oleh karenanya, jembatan perlu dilakukan perbaikan secara permanen.
Baca Juga: Kemenkop UKM Fokus Pengembangan 6 Program Strategis Di Tahun 2021, Begini Penjelasannya
"Untuk realisasi perbaikan kedua jembatan tersebut, PUPR akan mengoordinasikan dengan BPBD terlebih dahulu, karena kerusakannya terkait kebencanaan," kata Yudhit.***