Balas Pernyataan Ngabalin, Tengku: Sampah Demokrasi Adalah Penjilat Rezim

14 Oktober 2020, 18:31 WIB
Wakil Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia Tengku Zulkarnain, Instagram/@tengkuzulkarnain.id /

Lingkar Kediri - Pada demonstran 1310 dibuat viral dengan ucapan Ali Mochtar Ngabalin tentang demo yang dilakukan oleh ANAK NKRI.

Pasalnya, Ngabalin mengatakan bahwa demo yang berlangsung di depan istana tersebut adalah sampah demokrasi.

"Dalam masa pandemi, dia kirim orang untuk berdemonstrasi. Di mana logikanya coba. Jangan jadi sampah demokrasi di negeri ini,” kata Ngabalin.

Baca Juga: Apa Yang Dimaksud Fenomena La Nina dan Bencana Hidrometeorologi? Lalu Apa Dampaknya di Indonesia?

Baca Juga: Penangkapan Aktivis KAMI, Wakil MPR: Indonesia Bukan Negara Represi Melainkan Negara Demokrasi

Ucapan tersebut mendapat respon dari Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI), Tengku Zulkarnain.

Menurut Tengku, masyarakat yang memprotes Undang-Undang (UU) Cipta Kerja atau Omnibus Law itu adalah pejuang demokrasi.

“Pendemo yang memprotes ketidakadilan dan Undang Undang yang dirasa tidak adil adalah Pejuang Demokrasi, bukan Sampah Demokrasi.” cuitnya dalam akun Twitternya.

Baca Juga: Jokowi Tunjuk Menteri Sosial Juliari Batubara, Untuk Antisipasi Dampak Fenomena La Nina

Baca Juga: Katalog Promo Indomaret Terbaru 14-20 Oktober 2020, Super Hemat

Sebagaimana diberitakan Wartaekonomi.co.id dalam artikel "Ngabalin Disekolahin Orang MUI: Sampah Demokrasi Itu Penjilat Rezim, Salah Benar Jilat", ia menilai tuduhan para demonstrasi sebagai sampah demokrasi, sama saja dengan menuduh Undang-undang 1945 sebagai sampah.

“Buat apa dibuat Pasal di UUD 1945 jika SAMPAH? Berani menuduh UUD 1945 sebagai SAMPAH? Sampah Demokrasi itu PENJILAT REZIM. Salah-Benar JILAT. Paham?” Tulisnya.*** (Vicky Fadil/Wartaekonomi.co.id)

Editor: Erik Okta Nurdiansyah

Sumber: Warta Ekonomi

Tags

Terkini

Terpopuler