Network
LINGKAR KEDIRI - Kebutuhan pupuk bagi petani memang sesuatu hal yang primer.
Jika ketersediaan pupuk sulit atau harganya mahal, tentu petani akan merasakan dampak yang signifikan.
Hal tersebut juga akan membuat petani merogoh kocek lebih banyak untuk mendapatkan pupuk.
Baca Juga: Asal Usul Tuyul, Makhluk Gaib yang Suka Mencuri Uang, Ketahui Ini Jika Ingin Mengusirnya
Anggota DPR RI dari Fraksi Gerindra, Ir. Endro Hermono, MBA dalam kunjungan yang dilakukan di Desa Tirulor Kecamatan Gurah Kabupaten Kediri juga membahas tentang harga pupuk subsidi yang mahal.
Saat itu, Endro Hermono melakukan reses tentang peran DPR RI di dalam penyelenggaraan negara.
Acara yang dilanjutkan dengan diskusi itu pun berlangsung ramai.
Dalam diskusi tersebut peserta yang terdiri dari petani serta pembudidaya ikan mengusulkan tentang bantuan pemerintah pusat kepada petani.
Baca Juga: Beri Kesaksian Palsu, ART Ferdy Sambo Bisa Terancam Dipenjara
Ada pertanyaan petani tentang pupuk subsidi yang mahal.
"Pak ini harga pupuk subsidi kok semakin mahal ya? Kalau seperti ini petani yang kewalahan. Kami mengusulkan untuk adanya bantuan agar petani tidak keberatan," kata salah satu petani.
Endro Hermono pun menjawab jika Kementerian Pertanian (Kementan) sebenarnya sudah memiliki niat untuk mencukupi kebutuhan petani agar harga pupuk tidak terlalu mahal, namun masoh ada kendala.
"Kementan sebenarnya ingin mencukupi, tapi dananya kurang. Kalau minta tambah (dana subsidi) dari Kementrian Keuangan, harus mengurangi kebutuhan menteri yang lain," katanya menjelaskan.
Baca Juga: Hasil Tanding Manchester United Vs West Ham, Cristiano Ronaldo Dimaikan Meskipun Tanpa Mencetak Gol
Memang banyak petani yang dibuat pusing dengan pemenuhan kebutuhan pupuk.
Saat kuota pupuk bersubsidi belum sesuai dengan usulan, harga pupuk bersubsidi justru mengalami kenaikan.
Misalnya jenis pupuk urea saat ini harganya sudah mencapai Rp12 ribu per kilogram dimana sebelumnya memiliki harga Rp6 ribu per kilogram.
Juga pupuk NPK yang harganya berkisar Rp18 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp9 ribu per kilogram.***
