3 Perspektif Takdir yang Harus Anda Ketahui, Allah, Malaikat dan Manusia  

29 Agustus 2021, 10:14 WIB
Prespektif takdir Umat Muslim /

 

 

 

LINGKAR KEDIRI - Dalam Agama Islam, takdir atau qadha dibagi menjadi dua macam.

Pertama, takdir mubram, yaitu takdir yang sudah paten tidak dapat diubah dengan cara apapun.

Misalnya takdir harus lahir dari orang tua yang mana, tanggal berapa dan lain sebagainya yang sama sekali tidak ada pilihan bagi manusia untuk memilih.

Baca Juga: Tinggalkan Juventus, Ronaldo Tulis Pesan Untuk Bianconeri, MU: Welcome Home

Takdir muallaq, yaitu takdir yang bersifat kondisional sehingga bisa diubah dengan ikhtiar manusia.

Misalnya takdir menjadi golongan prasejahtera dapat diubah dengan doa dan kerja keras, takdir sakit dapat diubah dengan doa dan berobat, dan sebagainya yang melibatkan ruang usaha bagi manusia.

Melansir NU Online, sebenarnya pembahasan tentang takdir merupakan suatu tema yang rumit sebab dalil-dalil yang disampaikan pada kita sepintas saling bertentangan satu sama lain.

Sebagian dalil Alquran dan hadis mengatakan bahwa semua kejadian di dunia ini sudah tercatat di lauh Mahfudz dan pena yang mencatatnya telah kering sehingga tak mungkin berubah.

Baca Juga: Diam-diam Pesawat Alien Sedang Mengintai Bumi, Ini Penjelasan Ilmuan

Sebagian tali lain menegaskan bahwa doa manusia dapat mengubah takdir, demikian juga silaturahmi dapat memperpanjang umur dari waktu yang telah ditentukan.

Sebagian dalil lainnya memerintahkan kita untuk melakukan aneka perbuatan baik sehingga bisa meraih kehidupan bahagia di dunia maupun di akhirat.

Ini semua mengisyaratkan bahwa ikhtiar manusia punya peran yang besar dalam menentukan Jalan takdir yang akan ia tempuh.

Kerumitan dalam pembahasan takdir dapat terurai dan mudah dipahami apabila kita melihat takdir dari tiga perspektif yang berbeda.

Berikut tiga perspektif takdir yang sangat dianjurkan diketahui oleh umat Islam:

  1. Takdir dalam perspektif Allah

Sifat Maha Mengetahui yang dimiliki Allah ini dapat menjangkau apapun tanpa batas, baik hal yang sudah terjadi maupun yang akan terjadi.

Baca Juga: Ulasan Buku Harian Seorang Istri 28 Agustus: Friska akan Bongkar Penyakit Lula pada Keluarga Buwana

Tidak ada satupun kejadian bahkan yang paling kecil sekalipun yang tidak diketahui Allah.

Dalam perspektif Allah ini, seluruh takdir adalah mubram tanpa kecuali.

Seluruhnya telah diketahui sebelumnya dan akan berubah menjadi kenyataan atau Qadar pada waktunya.

Sisi inilah yang tak mungkin mengalami perubahan sama sekali sebab adanya perubahan di level ini sama saja dengan adanya hal-hal yang tidak diketahui Allah.

Ketidaktahuan Allah ini mustahil adanya.

  1. Takdir dalam perspektif malaikat

Dalam perspektif malaikat inilah, takdir setiap manusia yang tercatat di lauh Mahfudz ada yang sudah mubram dan ada yang masih muallaq.

Baca Juga: Ulasan Buku Harian Seorang Istri 28 Agustus: Friska akan Bongkar Penyakit Lula pada Keluarga Buwana

Seperti melihat takdir seseorang yang terlahir hidup dalam kondisi kekurangan, hal tersebut tergantung pada beberapa kondisi yang akan dipilih manusia tersebut.

Misalnya apabila pekerja keras maka takdirnya akan berubah sedangkan apabila memilih malas menjadi akan hidup dengan kondisi kemiskinan.

  1. Takdir dalam perspektif manusia

Bila malaikat bisa melihat isi takdir yang mubram dan muallaq, manusia hanya sepenuhnya bisa mengetahui Sisi muallaq saja apabila belum dibawa waktu kejadiannya.

Manusia hanya bisa mengetahui adanya takdir mubram yang menimpanya hanya ketika suatu hal sudah terjadi.

Memahami ketika perspektif takdir ini akan memudahkan dalam memahami takdir yang dijalani oleh manusia.***

Editor: Haniv Avivu

Tags

Terkini

Terpopuler