LINGKAR KEDIRI –Hadji Oemar Said (HOS) Tjokroaminoto telah resmi dinobatkan sebagai pahlawan Nasional. Banyak kisah dan pemikiran yang inspiratif dari Tjokroaminoto dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Kondisi yang memprihatinkan pada masa Pak Tjokro yaitu manusia di Nusantara yang memiliki Mental Pasrah Rakyat dan Mental Ambtenaar. Mental Pasrah Rakyat adalah mental tanpa daya rakyat karena kehilangan upaya, jiwa raga, harta, tanah, dan kehidupan sosial atas kesinambungan licik Belanda atas pangeran Diponegoro dalam perang jawa 1825-1830.
Di dalam kisah Pak Tjokro telah menyiapkan kemerdekaan dengan meninggalkan kehidupan nyamannya dan menjadi Wong Kromo dengan melakukan beberapa gerakan.
Baca Juga: Bernilai Ibadah, Inilah Kegiatan Rasulullah Setelah Bangun Pagi, Nomor 2 Sering Kita Lupakan
Berbagai langkah yang dilakukan oleh Pak Tjokro yaitu:
Pertama, Politik konsolidasi organisasi
Gerakan yang berjiwa kebersamaan menjadi alat dalam mencapai nilai kejuangan, bukan organisasi yang memiliki kepentingan tersendiri.
Baca Juga: Segera Hindari! Berikut 9 Dosa Besar Istri Kepada Suami yang Sering Tidak Disadari
Kedua, Gerakan sosial ekonomi
Langkah yang dilakukan dalam gerakan sosial ekonomi dengan melalui pembentukan koperasi di cabang Sarekat Islam seluruh Indonesia, bahkan pada bidang pendidikan dengan mendirikan Moslem National Onderwijs.
Ketiga, Penyebaran ideologi sosialisme Islam.
Baca Juga: Tidak Gunakan Masker, Anak-Anak akan Dijaring dan Dikarantina, Benarkah Demikian? Cek Faktanya
Proses penyebaran ideology sosialisme Islam ini dilakukan dengan media dan diskursus yang awalnya tentang pentingnya nasionalisme dan Islam.
Keempat, melakukan gerakan relasional
Gerakan relasional ini dilakukan dengan menjalankan agenda nasional yang diantaranya aktif dan menyampaikan Mosi Tjokroaminoto di Volksraad bersala Politieke Concentratie, dan lain sebagainnya.
Baca Juga: Fadilah Baca Surat Al-kahfi di Hari Jum'at, Simak Berikut Penjelasannya
Itulah beberapa cara yang dilakukan dalam menyiapkan kemerdekaan Indonesia oleh Pahlawan Nasional HOS Tjokroaminoto.