Pembuatan dan pengadaan kiswah selalu menjadi tanggungjawab dari khalifah yang berkuasa di Arab Saudi.
Pada zaman Fatimiyin kiswah pernah berwarna putih. Sedangkan ketika zaman Bani Abasiyyah, kiswah berwarna merah dan putih.
Kemudian di zaman al-Ma’mun, penggantian kiswah Ka’bah dilakukan sebanyak tiga kali dalam setahun. Penggantian kiswah dilakukan pada hari Tarwiyah menggunakan kiswah berwarna merah, pada awal bulan Rajab diganti dengan kiswah Mesir, dan ketika Idul Fitri diganti menggunakan kiswah berwarna putih.
Baca Juga: Praktisi Ini Ungkap Solusi dari Pandemi Covid-19 dari Sisi Spiritual, Begini Penjelasanya
Penggantian warna penutup Ka’bah ini berlanjut hingga di zaman Muhammad Subuktain dengan kiswah berwarna kuning. Pada zaman An-Nasir Lidinillah al-Abbasy, kiswah diganti menjadi berwarna hijau.
Setelah itu kiswah Ka’bah kembali ke warna awalnya yaitu hitam hingga saat ini.
Salah satu kalimat yang tertulis pada pintalan emas kiswah adalah kalimat syahadat. Selain itu juga tertulis Surat Al-Imran ayat 96, Surat Al-Baqarah ayat 144, Surat Al-Fatihah, dan Surat Al-Ikhlas.
Setiap tahunnya kiswah selalu diganti, lalu dimanakah kiswah yang sudah tidak dipakai lagi?
Kiswah yang sudah tidak dipakai hanya akan dimiliki oleh orang-orang tertentu saja. Biasanya kiswah hanya dimiliki oleh pejabat atau keluarga kerajaan Saudi.
Pernah juga kain kiswah dipotong-potong kemudian dibagikan sebagai kain souvenir untuk relasi kerajaan.***