LINGKAR KEDIRI – Aktivis dakwah, penulis, yang juga pemilik SIT Daarul Fikri, Hilmi Firdausi menyoroti tragedi penyerangan terhadap ustadz di daerah Batam, Kepulauan Riau.
“Ada yang tau bagaimana kronologisnya? Saya mendapat info ini terjadi di Masjid Baitussyakur Batam sebelum dzuhur tadi. Apa orang gila lagi atau ada motif lain?” kata Hilmi Firdausi dikutip Lingkar Kediri dari Instagram @hilmi28 pada 20 September 2021.
Di kolom komentar, terdapat informasi terkait kronologi penyerangan ustadz, dari akun @info_agam seperti berikut.
Diketahui, tragedi penyerangan tersebut terjadi kemarin siang Senin, 20 September 2021 pukul 11.15 WIB di Masjid Baitussyakur, Batam, Kepulauan Riau.
Bermula ketika jemaah pengajian zikir Bismillah sedang fokus mendengar tausiah Ustadz Abu Syahid Chaniago diserang oleh orang tak dikenal.
“Orang tak dikenal datang dari pintu arah MC Donald, kami semua sedang fokus mendengar tausiyah, Ustadz kaget lalu lari, karena Ustadz pakai baju panjang, kakinya nyangkut dan terjatuh,” tulis @info_agam.
“Kaki orang yang tak dikenal sudah bersarang di rahang kiri Ustadz, Ustadz pun langsung terjepit kepala orang tersebut,” sambungnya.
Akibat dari ketegangan yang terjadi, semua jemaah ibu-ibu membantu menyelamatkan Ustadz Abu Syahid dari serangan orang tak dikenal.
“Semua kami jemaah memukuli, ada yang pukul kepala, tendang orang tak dikenal itu, pokoknya ibu-ibu histeris, tujuan kami guru kami selamat,” kata @info_agam.
Setelah terjadi kegaduhan di Masjid Baitussyakur itu, pelaku penyerangan tersebut dilarikan ke kantor polisi.
Saat dilakukan pemeriksaan, jawaban sang pelaku ngelantur dan tidak jelas, pihak kepolisian mengaku akan menahan pelaku. Namun jika pelaku tidak kooperatif akan diserahkan ke Dinas Sosial.
“Akhirnya (pelaku) dibawa ke Polsek Batu Ampar, ditanya polisi dia jawab orang Aceh Temiang, ditanya lagi jawabannya ngelantur, kata polisi ini udah enggak benar, enggak bisa kita mau melanjutkan,” tutur @info_agam.
Baca Juga: Cek Fakta: Jaringan Internet Akan Mati 24-30 September 2021, Begini Faktanya
“Polisi bisa menahan orang tersebut selama 24 jam, kalau jawaban dia ngelantur mau diserahkan ke Dinas Sosial,” lanjut @info_agam saat memberikan keterangan.
Diketahui, kondisi terakhir dari Ustadz Abu Syahid alhamdulilah selamat, hanya terjadi benturan di rahang sebelah kiri sehingga memar dan terasa sakit saat hendak berbicara.
Semua jemaah berharap kejadian seperti ini pertama dan terakhir kalinya yang menimpa Ustadz Abu Syahid maupun ulama lainnya.
Baca Juga: Amalan Mengusap Kepala Anak Yatim pada Bulan Muharram akan Bersanding dengan Rasulullah Di Surga
“Semoga kejadian ini yang pertama dan terakhir menimpa para guru kita. Lindungi guru-guru kami Ya Allah, ini pelajaran berharga pasti ada hikmahnya,” ujar @info_agam.***