Diduga Ini Motif Pelaku Seret Jenazah Tuti-Amel ke Bagasi Mobil Alpard Hitam, Faktor Psikologi?

20 November 2021, 19:00 WIB
Ilustrasi jenazah Tuti dan Amel Subang. /Pixabay/Angger

LINGKAR KEDIRI – Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat sudah memasuki bulan ke-3, namun polisi belum juga merilis siapa pelakunya.

Seperti diketahui, jasad Tuti dan Amel setelah dimandikan lalu disimpan di bagasi mobil Alpard hitam milik Tuti.

Muncul dugaan yang menyebutkan bahwa mungkin pelaku berniat membawa jenazah Tuti dan Amel lalu dibuang, tetapi kesiangnya.

Baca Juga: Saksi Kunci Yoris dan Danu Dipastikan Aman? Begini Penjelasan Resmi dari Kuasa Hukum Achmad Taufan Soedirjo

Dilansir Lingkar Kediri dari YouTube Anjas di Thailand, menurut Anjas tidak demikan, karena diduga si pelaku punya banyak waktu, dilihat dari waktu memarkirnya saja hingga 30 menit.

"Punya waktu saat mau dibuang pasti dibuang," katanya.

Selain itu waktu dari memandikan sampai disimpan ke bagasi mobil lumayan lama.

Baca Juga: Jadwal Acara SCTV Hari Ini,Sabtu, 20 November 2021: Liga Inggris Watford vs Man United, BHSI Tidak Tayang

Ada dugaan bahwa sang dalang atau pelaku melakukan hal tersebut karena faktor psikologi, dalam arti iri atau dengki karena Tuti memiliki mobil mewah tersebut.

"Dan aku menilai bahwa kedua jenazah diletakan di dalam mobil tersebut, karena mungkin ada faktor psikologi. Karena mungkin kekesalan si dalang atau pelakunya," sambungnya.

Seperti yang kita ketahui, mobil Alpard merupakan mobil mewah dan mahal. Tidak semua orang memilikinya.

Baca Juga: Terungkap Titik Koordinat HP Amel, Diduga Yosef Membawa HP Amel Menuju Polsek Jalancagak? Simak Ulasannya

Jika ada faktor psikologi pelaku kepada korban, kemungkinan tidak suka dan iri karena korban punya mobil mewah. 

"Karena dia merasa menyimpan kekesalan, kebencian gara-gara ada mobil Alpard ini, itu bisa juga," ujarnya.

Untuk menghilangkan jejak, pelaku juga sudah memandikan kedua korban di kamar mandi.

"Bukan mereka kasihan, tapi lebih ke menghilangkan jejak dan sidik jari," paparnya.***

Editor: Ninda Fatriani Santyra

Sumber: YouTube Anjas di Thailand

Tags

Terkini

Terpopuler