Kabar Terkini Kasus Subang: Pelaku Berusaha Menghilangkan Jejak, Pakar Sebut Hal Mengejutkan

23 November 2021, 17:41 WIB
Kabar Terkini Kasus Subang: Pelaku Berusaha Menghilangkan Jejak, Pakar Sebut Hal Mengejutkan /Kodar Solihat/DeskJabar

LINGKAR KEDIRI – Pada kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang ini, apakah mungkin ada skandal keungan? Dimana sulitnya pihak kepolisian untuk mengungkap kasus tersebut.

Telah banyak dugaan dilontarkan pada kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang ini, karena misterinya kasus ini yang belum bisa terungkap bahkan setelah lebih dari 3 bulan lamanya.

Dalam satu video yang diunggah Senin, 22 November 2021, di kanal Youtube Anjas di Thailand dengan judul “Yayasan Jadi Lahan Basah ?? Pencucian Uang ??

Baca Juga: Indigo Terawang Sikap Yosef pada Tuti Selama Pernikahannya: Pesan untuk Yosef dari Almarhum 'Dark Angel'

Anjas menyampaikan beberapa dugaan, yang menarik adalah menyinggung tentang Yayasan Bina Prestasi Nasional, bukan hanya ia yang menduga kasus ini ada ada kaitannya dengan yayasan tersebut, akan gtetapi netizen pun menduga hal serupa.

Dugaan netizen ini, menyinggung soal yayasan yang berkaitan dengan uang pada yayasan tersebut.

Karena biasanya di sekolah ada pendapatan-pendapatan, misalnya dana hibah dari swasta, pemerintah dan lain lain, menurut Anjas pada video tersebut.

Ia juga menduga , bahwa Amalia Mustika Ratu dan Tuti Suhartini yakni korban dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang ini tersangkut dana yang sangat besar. Netizen menduga bahwa yayasan dijadikan tempat pencucian uang.

Baca Juga: Diduga Darah Tuti dan Amel Sudah Menempel di Tangan Yosef hingga Kena Percikannya, Simak Ulasannya

Anjas mengatakan, bahwa kemungkinannya karena Amalia Mustika Ratu dan Tuti Suhartini tidak bisa diajak kerjasama oleh orang berkepentingan, lantas mereka kemudian dieksekusi alias dibunuh.

Anjas menduga, perkembangan sekolah ini sangat pesat dibawah kepemimpinan Youries (dimana orang sudah kadung menulis dengan Yoris), Amalia Mustika Ratu, dan Tuti Suhartini.

Anjas juga mengatakan, ada pertanyaan dari netizen, apakah mungkin di yayasan ada orang melakukan cuci uang, sebab salah seorang pendiri adalah politikus dan anggota dewan ?

“Waduh, ini adalah sebuah tuduhan yang luar biasa. Ini adalah dugaan, banyak netizen berpikir seperti itu,” ujar Anjas.

Baca Juga: Spoiler dan Link Baca Manga Tokyo Revengers 232: Mikey vs Terano, Tangan Takemichi Patah?

Dikatakan Anjas, bahwa kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang itu sudah melebar ke mana-mana.

Anjas menilai, siapa pun bisa dicurigai seperti itu, tapi memang perlu dibuktikan, misalnya saat polisi mencetak print out rekening koran dari almarhumah Amalia Mustika Ratu.

Mencetak print out rekening koran di bank, menurut Anjas bisa menjadi salah satu cara melihat kemungkinan hubungan dengan yayasan.

Tapi, kata Anjas, belum menjadi jaminan, orang-orang yang terkait aliran dana itu terlibat pembunuhan ibu dan anak di Subang itu.

Baca Juga: Subang Terkini: Titik Koordinat HP Amel Ternyata Berada  Tak Jauh Dari Polsek Jalancagak dan TKP?

Menurut Anjas, jika dikaitkan dengan langsung dengan kasus itu, adalah belum tentu karena masih proses sangat panjang.

Namun jika dikaitkan orang-orang yang sudah berbicara di media massa, misalnya Yoris dan Yosep, dimana Anjas menduga mereka adalah pemegang utama dari yayasan.

Anjas menduga-duga, apakah ada kemungkinan pelaku pembunuh otaknya adalah orang di luar keluarga.

Anjas menunjukan sesuatu yang diyakini sebagai aslinan akte pendirian Yayasan Bina Prestasi Nasional, tampak ada tujuh orang pendiri yayasan itu.

Baca Juga: Resep Paru-Paru Sehat dan Bersih, Cukup Konsumsi Buah Ini Dijamin Zat Racun Hilang Menurut dr Zaidul Akbar

Di situ tercantum pendirian yayasan oleh Yosep Hidayah, Youries Raja Amalullah, Amalia Mustika Ratu, Tuti Suhartini, Ujang Sutrisna, Iwan Rudianto, dan Ato Sudiarto.

Tertulis pula susunan kepengurusan, dimana Yosep Hidayah sebagai ketua, Youries Raja Amalullah sebagai ketua umum, Amalia Mustika Ratu sebagai sekretaris, Tuti Suhartini sebagai bendahara, Ujang Sutrisna sebagai ketua pengawas, Iwan Rudianto sebagai anggota pengawas, serta Ato Sudiarto sebagai anggota pengawas.

Menurut Anjas, untuk urusan sekolah, ada juga pertanyaan kemungkinan pihak lain ingin mengambilalih atau merebut yayasan.

Nah, katanya, apa-apa yang ia analisa itu, lebih berdasarkan dugaan-dugaan dari netizen, dimana dirinya merunutnya.

Baca Juga: Pelaku Subang Ternyata Sudah Diketahui Polisi, dr Hastry: Perencaan Pembunuhan Luar Biasa, Tinggal Diumumkan

Namun Anjas mengatakan, kurang setuju jika kemungkinan-kemungkinan diarahkan kepada nama-nama di luar. Sebab, kunci rumah kejadian pembunuhan itu ditemukan tidak rusak.

Nah, kata Anjas pula, kembali kepada urusan pendirian yayasan, ada nama-nama lain yang selama ini belum disebut-sebut Ujang, Ato, atau Iwan berbicara di media massa.

Anjas kemudian melakukan pencarian data di Google, dimana kemudian muncul nama-nama itu diantaranya sebagai sekretaris dewan (sekwan) di DPRD (Subang), ada juga yang berniat mencalonkan diri sebagai Sekda Pemkab Subang, dsb. *** (Kodar Solihat/Desk Jabar)

Artikel ini sebelumnya telah tayang di Desk Jabar dengan judul "ANALISA TERBARU, Kasus Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Mungkinkah untuk Menghilangkan Jejak?"

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Desk Jabar

Tags

Terkini

Terpopuler