LINGKAR KEDIRI – Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang kini telah berjalan lebih lima bulan namun pelaku belum juga terungkap.
Seperti yang telah diketahui bahwa dalam mengungkap kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang beberapa waktu lalu telah disampaikan oleh pihak Polda Jabar.
Disebutkan bahwa dalam mengungkap kasus pembunuhan terhadap Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu penyidik telah melibatkan ratusan saksi.
Baca Juga: Update Kasus Subang: Polisi Masih Mendalami Kasus Pembunuhan, Begini Kata Analis
Selain itu, sebelumnya Polda Jabar juga telah merilis sketsa wajah pelaku namun sketsa tersbeut dinilai belum akurat untuk mengungkap kasus Subang.
Bahkan juga telah dikaui oleh pihak kepolisian bahwa dalam mengungkap kasus Subang terjadi kendala yang membuat sulit ditemukan alat bukti kuat untuk mengungkap pelaku.
Namun walau begitu pihak kepolisian terus melakukan penyelidikan demi terungkapnya pelaku pembunuh Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu di Subang.
Dikutip dari tayangan terbaru kanal YouTube Anjas di Tahiland yang diunggah pada 10 Februari 2022, Anjas memaparkan kondisi jasad Tuti dan Amel dari foto yang dikirim seseorang melalui Instagram Anjas.
Baca Juga: Pelaku Tak Bisa Mengelak, Keterangan dari Saksi Baru Akan Segera Akhiri Kasus Subang?
Dari foto terkahir jasad Tuti dan Amel, dikatakan oleh Anjas bahwa kondisi pada jasad Amel jauh lebih parah dari ibunya, yakni Tuti Suhartini.
Dikatakan oleh Anjas bahwa pada bagian wajah Amel banyak terdapat luka-luka seperti bekas siksaan dari pelaku.
Sedangkan pada jasad Tuti Suhartini daikatakan Anjas korban mengalami keretakan pada tengkorak kepalanya.
Selain itu dalam tayangan tersebut Anjas juga menyampikan terkait satu barang yang sengaja ditinggalkan dan tidak dibawa oleh pelaku saat eksekusi Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Barang tersebut yaitu HP, pelaku sengaja tidak membawa HP, dan hal inilah yang membuat polisi kesulitan dalam mengungkap kasus ini.
Lantaran polisi tidak bisa melacak keberadaan pelaku, sebab dengan sinyal dari HP bisa untuk mendeteksi siapa saja yang berada di sekitar lokasi TKP pembunuhan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Bahkan dari pelaku yang tidak membawa HP tersebut kata Anjas, menjadi tanda bahwa pelaku serta orang yang membantu sudah merencanakan dari awal sebelum melakukan pembunuahn terhadap Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Dengan begitu pihak kepolisian kesulitan dalam menemukan jejak sinyal BTS HP di sekitar lokasi TKP pada saat pembunuhan terjadi.
Itulah yang menurut Anjas menjadi salah satu kendala yang dialami oleh pihak kepolisian dalam mengungkap kasus Subang.
Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***