Bukti Kuat Sudah Ada? dr. Sumy Hastry Disebut Kesal dan Gemes, Polda Jabar Tak Kunjung Ungkap Pelaku

28 Februari 2022, 10:15 WIB
Kabid Dokkes Polda Jawa Tengah, Kombes Pol Dr dr Sumy Hastry Purwanti didampingi Kasat Reskrim Polres Grobogan, AKP Hasibuan usai pelaksanaan autopsi jasad korban SM. /Humas Polda Jawa Tengah.

LINGKAR KEDIRI – Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang dengan korban Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu hingga kini masih menjadi misteri yang belum terpecahkan.

Sebab kasus pembunuhan Subang kini telah berjalan lebih lima bulan namun pihak kepolisian belum juga menemukan siapa pelaku sekaligus dalang pembunuhan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.

Terlebih dalam mengungkap kasus Subang pihak kepolisian telah melakukan berbagai upaya, mulai olah TKP, otopsi jasad korban, hingga memeriksa saksi sebanyak ratusan orang.

Baca Juga: Omicron Penyebarannya Cepat, Pertahanan Tubuh Terbaik, Minum Segelas Ini, Imun Kuat Selamanya

Namun dari semua upaya tersebut belum juga ditemukan bukti kuat yang bisa mengarah ke pelaku pembunuhan ibu dan anak di Subang.

Lamanya kasus pembunuhan Subang terungkap, dr. Sumy Hastry disebut kesal dan gemas dengan perkembangan kasus pembunuhan Subang.

Gambaran tersebut dimunculkan dalam tayangan di kanal YouTube Anjas di Thailand yang diunggah pada 23 Februari 2022.

Sebelumnya Anjas menuturkan dari pernyataan dr. Sumy Hastry yang menyampaikan bahwa tugasnya telah selesai dan tinggal Polda Jabar yang harus bekerja lebih keras dalam mengungkap pelaku pembunuhan Subang secara ilmiah.

Menurut Anjas data ilmiah merupakan cara yang dipakai di berbagai macam kasus, hal tersebut dikarenakan data ilmiah merupakan data yang bisa diandalkan dalam mengugkap sebuah kasus.

Baca Juga: Kasus Pembunuhan Subang Mulai Terkuak, Polisi Datangi Rumah Yosef untuk Memastikan Hal Penting

Data ilmiah yang dimaksud Anjas tersebut seperti, DNA, otopsi, visum, dsb.

Dimana pengumpulan terkiat data ilmiah tersebut berkaitan dengan tugas ahli forensik seperti yang dilakukan oleh dr. Sumy Hastry dalam membantu pengungkapan kasus Subang.

“Aku melihat kayaknya dokter Sumy Hastry agak kesel gitu dan juga gemes ya, lihat perkembangan kasus Subang kok seperti jalan ditempat dengan data-data yang mungkin dia (dr. Sumy Hastry) sudah miliki. Kenapa kok tidak bisa dijadikan sebagai alat bukti yang kuat, karena kan Cuma dibutuhkan dua alat bukti saja,” kata Anjas.

Seperti diketahui bahwa dr. Sumy Hastry merupakan ahli forensik dari Mabes Polri yang juga turut diikutsertakan dalam mengungkap kasus Subang.

Dimana ia ditugaskan untuk melakukan otopsi yang kedua pada jasad Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.

Baca Juga: Indikasi Serangan Militer China Mulai Muncul, Taiwan Dianggap Telah Melakukan Tindakan Tak Terpuji

Dimana otopsi kedua dilakukan untuk melengkapi hasil data-data yang kurang di otopsi pertama.

Sekedar mengingatkan kembali bahwa kasus pembunuhan terhadap Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu terjadi pada 18 Agustus 2021.

Kedua jasad korban ditemukan didalam bagasi mobil Alphard hitam yang terparkir di garasi rumah korban di Jalancagak Subang.

Hingga kini pihak kepolisian masih terus melakukan penyelidikan demi terungkapnya pelaku pembunuh ibu dan anak di Subang.

Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***

 

Editor: Haniv Avivu

Tags

Terkini

Terpopuler