LINGKAR KEDIRI - Kasus pembunuhan ibu dan anak Subang, masih dalam proses penyidikan.
Pasalnya kasus yang terjadi pada 18 Agustus 2021 lalu, belum ada tanda-tanda adanya penetapan dari pihak kepolisian.
Di akhir tahun 2021, pihak kepolisian telah merilis sketsa wajah yang diduga sebagai pelaku pembunuhan Subang.
Namun, tak disangka satu pun saksi atau orang terdekat tidak ada yang sama dengan sketsa wajah tersebut.
Bahkan, hingga kini lebih dari 100 saksi telah diperiksa oleh pihak kepolisian. Namun, belum ada satu pun saksi yang naik statusnya sebagai tersangka.
Tepat 11 bulan dalam proses penyidikan kasus pembunuhan ibu dan anak Subang.
Saksi ini bongkar terkait pembicaraannya via telepon dengan Wahyu.
Sebelumnya harus diketahui, Wahyu adalah salah satu saksi dan juga kepala sekolah di yayasan Bina Prestasi.
Akan tetapi, pasca kejadian pembunuhan Subang, Wahyu memilih mengundurkan diri dari yayasan.
Baca Juga: Komite Olimpiade Asia Umumkan Asian Games Hangzhou Resmi Digelar 23 September hingga 8 Oktober 2023
Selain itu, Wahyu sulit ditemui dan dikabarkan tak mau diwawancarai, ada apa dengan Wahyu?
Melansir dari kanal YouTube Koin Seribu 77, Saksi Dedi membongkar pada 18 Agustus 2021, Wahyu menghubunginya dan menyatakan Tuti dan Amel telah dibunuh.
"Ibu dan Amel dibunuh," kata Dedi menirukan Wahyu.
Baca Juga: Pelatih Ten Hag Terang-terangan Ungkap Kemarahannya pada Pemain MU, Karena Hal Ini
Dedi pun menyatakan Wahyu menceritakan kronologinya pada tanggal 18 Agustus 2021 tersebut.
Sebagai informasi, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu ditemukan tewas pada bagasi sebuah mobil Toyota Alphard pada garasi rumah mereka di Ciseuti, Jalancagak, Subang.***