LINGKAR KEDIRI - Resmi sebagai tersangka Inspektur Jenderal Ferdy Sambo saat ini menjadi sorotan publik atas kasus pembunuhan Brigadir Yosua pada Selasa, 9 Agustus 2022.
Ferdy Sambo diduga sebagai otak dari pembunuhan berencana terhadap anak buahnya tersebut.
Anjas pemerhati kasus pembunuhan terhadap Brigadir Yosua atau Brigadir J kembali membahas tentang perkembangan kasus tersebut.
Baca Juga: KASUS SUBANG, Meski Tak Ada Jejak di TKP, Status Facebook Yoris Diduga Kuat Terlibat?
Karena banyaknya kejanggalan yang terjadi seperti tidak sesuai dengan kejadian yang sebenarnya.
Melansir dari kanal YouTube @Anjas Asmara di Thailand.
Anjas menyatakan, bahwa berdasarkan pernyataan dari Bripka RR atau Ricky Rizal saat kejadian di Magelang, setelah ia ditelepon Putri Candrawathi, Kuat Ma'ruf tampak tegang dan panik.
Bahkan tak hanya itu, Susi asisten Putri Candrawathi menangis di depan kamar.
Ada sesuatu yang janggal, karena selama ini cerita dari versi Ferdy Sambo dugaan Brigadir J telah melakukan pelecehan kepada sang istri Putri Candrawathi.
Baca Juga: Casemiro Tertusuk Debutnya Setelah Melawan Sociedad di Liga Europe
"Kok yang panik dan tegang si Kuat Ma'ruf itu adalah hal yang sangat janggal sekali, kemudian ada keterangan menurut Bripka RR, Putri Candrawathi meminta untuk ngobrol dengan Brigadir J, walaupun Brigadir J tidak mau. Namun, setelah dibujuk akhirnya mau," kata Anjas.
Menurut Anjas suatu kejangggalan yang sangat aneh, seseorang yang baru selesai dilakukan tindakan pelecehan, justru mau bertemu dengan pelaku yang diduga telah melecehkannya.
"Ngobrolnya menurut Ricky Rizal disini adalah sekitar 15 menit, jadi pada saat selesai drama-drama di Magelang tersebut, dia ngobrol dengan Brigadir J ada apa sih sebenarnya, Brigadir J menyatakan gak tahu kenapa Kuat Ma'ruf marah-marah dengan saya," ujar Anjas menirukan percakapan antara Bripka RR dan Brigadir J.***