LINGKAR KEDIRI - Kasus pembunuhan ibu dan anak Subang, kini satu tahun dalam proses penyidikan, tim penyidik telah memeriksa lebih dari 100 saksi.
Satu tahun sudah kasus pembunuhan ibu dan anak Subang, meski pihak kepolisian beberapa waktu lalu memberikan informasi bahwa saksi S yang dibekuk.
Saksi S yang diduga terlibat dalam kasus pembunuhan Subang karena datanya sesuai dengan hasil penyidikan. Namun, setelah dilakukan identifikasi kembali dilepas.
Baca Juga: Sebagian Oknum Polri Tega Lakukan Ini Demi Kelancaran Aksi Ferdy Sambo, Dimana HP Brigadir J?
Melansir dari kanal YouTube @Wahyu sEno.
Pemerhati kasus pembunuhan ibu dan anak Subang kembali membahas terkait perkembangan kasus tersebut.
Bahwa ada rumor spanduk yang berada di tempat kejadian perkara dilepas oleh sosok yang tidak diketahui siapa orang tersebut.
"Hilangnya spanduk di tempat kejadian perkara belum diketahui kebenarannya, apakah spanduk sengaja dilepas oleh pihak keluarga kedua almarhumah, karena mereka ingin menempati tempat kejadian perkara?," kata Wahyu Seno.
"Apakah spanduk itu dicopot oleh salah satu orang pelaku yang terlibat?," katanya.
Mereka semua panik melihat tulisan meminta keadilan kepada presiden Joko Widodo, Kapolri, juga Kompolnas dan orang-orang hukum yang berwenang menangani kasus besar seperti pembunuhan.
"Dan meninggalnya ibu dan anak kampung Ciseuti ini juga perkara besar, karena meninggal dengan tragis dan ditemukan tidak mengenakan pakaian di dalam bagasi mobil Alphard miliknya sendiri," kata Wahyu Seno.
Sebagai informasi, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu ditemukan tewas pada bagasi sebuah mobil Toyota Alphard pada garasi rumah mereka di Ciseuti, Jalancagak, Subang, pada 18 Agustus 2021.***