LINGKAR KEDIRI - Perkembangan kasus pembunuhan ibu dan anak Subang, hingga kini satu tahun lebih masih dalam proses penyidikan.
Tak disangka 100 saksi telah diperiksa oleh pihak kepolisian untuk mengungkap siapa pelaku pembunuhan yang sebenarnya.
Akan tetapi hingga lebih dari 15 bulan belum ada satupun saksi yang naik statusnya sebagai tersangka.
Baca Juga: KASUS SUBANG, Pria Ini Membongkar Jika Yosef Membeli Surabi di Hari Kejadian Hanya Alibi Saja
Meskipun demikian, ibu Kapolsek Subang di awal penyelidikan terang-terangan menyatakan bahwa diduga pelaku orang terdekat.
Hal tersebut dilihat dari pintu rumah TKP tidak ada yang rusak.
Pemerhati kasus pembunuhan ibu dan anak Subang, Wahyu Seno kembali membahas terkait perkembangan kasus tersebut.
Wahyu Seno menyoroti tindakan Yosef di malam kejadian yang tidak masuk akal.
Baca Juga: Muspimnas PMII Merusak Fasilitas Kampus UIN Tulungagung, Publik Berkomentar Miring
"Ada lagi hal yang tidak masuk di akal, di malam kejadian pak Yosef minta dibuatkan nasi goreng, itulah ucapan pak Yosef Hidayah," kata Wahyu Seno sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Wahyu sEno.
"Ucapan pak Yosef Hidayah dan istri mudanya, ibu Mimin," kata Wahyu Seno.
Wahyu Seno kembali mempertanyakan, Apakah jangan-jangan pak Yosef Hidayah di malam itu gelisah setelah melakukan tindak kejahatan?
Baca Juga: Muspimnas PMII Merusak Fasilitas Kampus UIN Tulungagung, Publik Berkomentar Miring
"Ini hanya asumsi dan bisa menjadi kebenaran," katanya.
Sebagai informasi, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu ditemukan tewas pada bagasi sebuah mobil Toyota Alphard pada garasi rumah mereka di Ciseuti, Jalancagak, Subang, pada 18 Agustus 2021.***