Network
LINGKAR KEDIRI – Kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang kini telah berjalan lebih lima bulan, namun belum juga menemukan titik terang pengungkapan.
Dalam pengungkapan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang ini pihak kepolisian telah melakukan berbagai upaya namun belum juga bisa menemukan siapa pelaku pembunuh Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Lamanya kasus Subang terungkap ini, pihak kepolisian belum menemukan 2 alat bukti kuat untuk mengungkap pelaku.
Baca Juga: Kasus Subang Masih Terkendala, Polisi Mengalami Keraguan, Begini Penjelasannya
Bahkan sempat disebutkan bahwa polisi mengalami kesulitan dalam melakukan oleh TKP dalam menemukan alat bukti lantaran TKP disebut telah diacaka-acak oleh seseorang.
Seperti diketahui bahwa saksi Muhammad Ramdanu alias Danu dan juga oknum Banpol pada waktu lalu telah masuk ke rumah TKP dan mebersihkan bak mandi di rumah TKP.
Dimana perbuatan Danu dan oknum Banpol tersebutlah yang disebut-sebut telah mengacak-acak lokasi TKP.
Sebelum kejadian tersebut, Danu sebelumnya disuruh oleh Yoris untuk memantau lokasi TKP pembunuhan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Baca Juga: Update Subang: Dirilisnya Sketsa Wajah Pelaku Jadi Tanda Kasus Subang Masih Lama Terungkap?
Bahkan dimana dulu sempat disebutkan bahwa perintah dari Yoris kepada Danu ini terjadi pada 19 Agustus 2021 atau setelah sehari pembunuhan Subang terjadi.
Namun ternyata pada tanggal 18 Agustus 2021 Yoris telah memerintahkan Danu untuk memantau lokasi TKP pembunuhan, hal ini sebagaimana diungkap oleh ayah Danu, Surono saat diwawancarai oleh Fredy Sudaryanto di kanal YouTube Fredy Sudaryanto Sport yang diunggah pada 6 Februari 2022.
Diceritakan oleh Surono bahwa saat dirinya menerima kabar bahwa Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu meninggal dunia pada saat dirinya sedang merantau bekerja di sebuah proyek di Majalengka.
Pada saat itu Surono berusha untuk menghubungi Danu namun tidak tersambung lantaran kata Surono kemungkinan Danu pada saat itu tidak membawa HP.
Mendengar kabar tersebut Surono lantas langsung meminta ijin kepada atasannya untuk pulang ke Subang.
Baca Juga: Rilisan Sketsa Wajah Pelaku Disebut Tidak Berguna, Polisi Semakin Kebingungan, Begini Penjelasannya
Sesampainya di Subang, Surono langsung menuju ker rumahnya, namun pintunya dikunci.
Lalu ia mencoba untuk menelepon Danu untuk meminta kunci rumahnya lantaran ia ingin menaruh baju dari proyek tempatnya bekerja.
Dimana pada saat itu Danu berada di lokasi TKP, setelah Danu memberikan kunci kepada ayahnya, Danu pun berpamitan kepada Surono untuk kembali ke lokasi TKP, pada saat itu tanggal 18 Agustus 2021.
“Katanya ditugasi sama Yoris kesana TKP lagi,” tutur Surono.
Kemudian pada tanggal 19 Agustus 2021, jenazah Tuti dan Amel dibawa ke rumah Lilis untuk dimakamkan, dan proses pemakaman kedua korban dilakukan pada pukul 9.00 pagi.
Dimana pada waktu itu Danu tidak bisa hadir dalam pemakaman Tuti dan Amel, lantaran ia menjalankan tugas dari Yoris untuk memantau lokasi TKP.
Pemantauan yang dilakukan oleh Danu ini dilakukan dari pukul 7.00 pagi sehingga ia tidak ikut hadir ke rumah Lilis, namun pada saat jenazah korban sudah ada di pemakaman, Danu langsung bergegas ke pemakaman.
Baca Juga: Menjelang Pengumuman Pelaku, dr Sumy Hastry Beri Kode Mengejutkan: ‘Bismillah’, Apa Maksudnya?
Setelah pemakaman selesia Danu kembali lagi ke lokasi TKP untuk menjalankan tugas yang diberikan oleh Yoris, yakni memantau lokasi TKP.
Dan di detik-detik inilah Danu melihat seseorang yang diduga oknum Banpol masuk ke lokasi TKP, Danu juga sempat memfoto oknum Banpol tersebut.
Mengenai tragedi ini, Surono, ayah Danu mengharapkan kasus Subang segera teungkap agar semua orang yang dilibatkan dalam kasus ini bisa terbebaskan.
Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***
