Network
Anjas juga menyamoikan dugaannya bahwa kemungkinan Tuti dan Amel di eksekusi bersamaan atau hanya berjarak waktu sekitar 5 hingga 10 menitan.
Namun hanya saja, kata Anjas, Amel yang masih muda dan masih terbilang kuat tidak langsung meninggal saat dieksekusi oleh pelaku.
Dari pembunuhan ibu dan anak di Subang yang terjadi pada 18 Agustus 2021 itu, kemungkinan Amel meninggal pada pukul 5 pagi lantaran ia kehabisan tenaga saat kemungkinan melakukan perlawanan setelah disiksa oleh pelaku.
Kemudian pada jasad Tuti Suhartini pada saat dilihat dari foto yang didapat oleh Anjas tersebut, menurutnya Tuti mengalami luka yang memperihatinkan sebab tengkoraknya retak.
Dengan begitu kemungkinan hal tersebutlah yang membuat Tuti langsung meninggal saat dieksekusi oleh pelaku.
Baca Juga: Update Subang: Mendadak Danu Mengakui Perbuatannya saat Tuti dan Amel Ditemukan Tewas
“Jadi memang saat dieksekusi tidak melakukan perlawanan, mungkin saat itu sedang tidur atau main HP,” tutur Anjas.
Namun kata Anjas, dirinya mendapati ada sedikit perbedaan antara jasad Tuti dan Amel.
Dikatakan oleh Anjas bahwa pada jasad Amel ditemukan banyak luka diantaranya luka di bagian dahi tengah, dahi kiri, dibawah mata kiri, serta dibagian mata kanan yang lebab seperti bekas pukulan.
Begitulah kondisi dari jasad Tuti dan Amel setelah tewas dibunuh oleh para pelaku yang kini masih dalam proses pencarian oleh pihak kepolisian.
