Network
LINGKAR KEDIRI – Pembunuhan ibu dan anak di Subang dengan korban Tuti Suhartini dan Amalia Mutsika Ratu merupakan kasus yang mengemparkan banyak masyarakat.
Sebab hingga kini kasus Subang telah berjalan delapan bulan, namun pihak kepolisain dari Polda Jabar belum juga menemukan pelaku.
Tak hanya pelaku saja, bahkan motif dari pembunuhan ibu dan anak di Subang ini juga masih belum terungkap secara pasti.
Banyak hal-hal yang disebut aneh dalam pembunuhan di Subang ini, hingga membuat penyidik kesulitan dalam menemukan motif dari pelaku mengeksekusi korban.
Hal aneh tersebut diantaranya ialah, uang senilai Rp30 juta di rumah TKP yang tidak diambil oleh pelaku seidikitpun, mobil Alphard yang tidak dibawa kabur, bahkan perhiasan milik korban juga masih utuh dan lengkap.
Namun yang hilang dalam pembunuhan di Subang ini ialah tiga HP milik Amalia Mustika Ratu, yang mana banyak yang menduga bahwa HP milik korban tersebut menyimpan data-data penting.
Walau demikian, pihak Pola Jabar masih perlu untuk menelusuri kasus Subang ini agar segera mengungkap pelaku pembunuh Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Baca Juga: Jika Anda Ingin Bebas Asam Urat Selama Lebaran, Hindari Minum Ini Saat Silaturahmi
Dilansir dari Wahyu sEno disebutkan saksi Danu mengetahui siapa pelaku pembunuh Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu, ia bahkan juga telah memberikan clue kepada penyidik.
Disebutkan bahwa Danu setiap harinya berhubungan dengan kedua korban, yang mana ia selalu diperintah oleh Yoris atau diperintah oleh Amalia Mustika Ratu.
“Sebenarnya Danu ini ingin mengatakan kebenaran, tapi Danu sangat ketakutan akan masa depannya nanti,” kata Wahyu sEno.
Wahyu sEno juga mengatakan bahwa pada waktu lalu Danu sempat membuat status di Facebooknya.
Baca Juga: Resep Sambal Goreng Kentang, Nikmat Lezat, dan Mudah Dibuat, Hidangan Spesial Idul Fitri
“Status itu dengan kata-kata ‘sabar-sabar sambil menunggu hasilnya’ yang artinya Danu ini sudah sangat tahu bahwa kepolisian Subang Jawa Barat ini akan akan bisa mengungkap perkara ini,” kata Wahyu sEno.
Dikatakan oleh Wahyu sEno bahwa Danu juga memberikan clue lagi bahwa dirinya sempat keluar dimalam pembunuhan untuk membeli nasi goreng.
“Dan beberapa harinya setelah saksi Ramdanu menyatakan hal ini, pihak kepolisian Subang Jawa Barat menemukan nasi goreng diatas meja didalam rumah tempat kejadian perkara,” kata Wahyu sEno.
“Danu clue terkahir yang dikatakan saksi Ramdanu ini lah yang sangat menejutkan, saat dia dimintai keterangan bahwa dia mengatakan ‘Pak Yosef lah yang melakukannya’, dimana saat ini pak Rohman Hidayah (pengacara Yosef) memberikan ultimatum agar Danu diperiksa kembali karena tidak mau menadatagani BAP,” tambahnya.
Kunjungi situs resmi kami secara langsung di lingkarkediri.pikiran-rakyat.com untuk mendapatkan informasi menarik dan terbaru lainnya.***
