Yayasan tersebutlah yang dikelola oleh kedua korban yang tewas dalam pembunuhan di Subang.
Bahkan setelah pembunuhan terjadi, Mr.X juga mengaku bahwa dirinya diangkat menjadi bendahara di sekolahan yang benaung pada yayasan itu.
Namun setelah beberapa bulan usai kematian Tuti dan Amel, Mr.X mengaku bahwa dirinya diberhentikan bekerja di sekolahan itu dengan tidak hormat.
Walau demikian, Mr.X mengaku bahwa hubungannya dengan Yosef selaku pemilik dari yayasan itu masih terjalin dengan baik.
Dari hasil wanwacara yang ditayangkan di kanal YouTube Koin Seribu 77, Mr.X membongkar bahwa setelah pembunuhan terjadi ia melihat Danu mengambil motor Aerox milik Yoris yang diinapkan di depan TKP.
Yang mana, motor tersebut berada di SMA Jalancagak yang berada di depan rumah TKP pembunuhan Tuti dan Amel.
“Danu masuk kedalam (sekolahan) ngambil motor (Yoris),” kata Mr.X.
Lalu Mr.X mengatakan bahwa motor milik Yoris itu dipanasi oleh Danu dan dibawa pergi ke Jalancagak dan membeli surabi, serta mengantar Bu Yeyen yang merupakan guru di SMK yayasan.