Network
LINGKAR KEDIRI - Kasus pembunuhan ibu dan anak Subang, memasuki 11 bulan dalam proses penyidikan.
Di akhir tahun 2021, pihak kepolisian telah merilis sketsa wajah yang diduga sebagai pelaku pembunuhan Subang.
Namun, tak disangka satu pun saksi atau orang terdekat tidak ada yang sama dengan sketsa wajah tersebut.
Baca Juga: SEDANG BERLANGSUNG Link Live Streaming Borneo FC vs Arema di Final Leg 2 Piala Presiden 2022
Bahkan, hingga kini lebih dari 100 saksi telah diperiksa oleh pihak kepolisian. Namun, belum ada satu pun saksi yang naik statusnya sebagai tersangka.
Memasuki 11 bulan dalam proses penyidikan kasus pembunuhan ibu dan anak Subang.
Dedi salah satu saksi pembunuhan ibu dan anak Subang, dan juga sempat bekerja di yayasan Bina Prestasi.
Baca Juga: Ide Kado Spesial yang Akan Membuat Orang Terkasih Terkesan dan Tak Akan Membuatnya Kecewa
Dedi mengungkapkan bahwa saksi Wahyu sempat melewati bahkan ke TKP pada tanggal 18 Agustus 2021.
Dimana pada saat itu, ditemukan jenazah almarhumah ibu Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu di dalam mobil Alphard yang parkir di depan rumah Tuti dan Amel daerah Ciseuti.
Melansir dari kanal YouTube Koin Seribu 77.
Baca Juga: 5 Daftar Wisata Super Indah di Dubai yang Harus Dikunjungi, Salah Satunya Burj Khalifa
Sebelumnya harus diketahui, bahwa Wahyu adalah salah satu saksi Subang, sekaligus kepala sekolah di yayasan Bina Prestasi.
"Pada tanggal 18 Wahyu mau ke sekolah, mau lihat ada komputer kan, mau ada siswa yang ada ikutan kegiatan, terus Wahyu ditelpon balik lagi kesana ke TKP Ciseuti, sekitar setengah 8 nan, katanya," kata Dedi.
Tim koin seribu 77 mempertanyakan, saksi Dedi menceritakan hal tersebut dari siapa?
Baca Juga: Rekomendasi Kolam Pemandian Wanita di Dubai, Memiliki Fasilitas Super Lengkap
"Dari Wahyu," kata Dedi.
"Wahyu ngomong waktu tanggal 18," katanya.
Akan tetapi, setelah kasus pembunuhan ibu dan anak Subang terjadi, saksi Wahyu mengundurkan diri dari yayasan.***
