Network
LINGKAR KEDIRI - Kematian Brigadir J saat ini menjadi polemik baru, sebab pihak keluarga Brigadir J melaporkan soal dugaan pembunuhan berencana.
Pemeriksaan yang dilakukan pihak kepolisian terhitung cepat, bahkan Bareskrim Polri telah menaikkan status kasus dugaan pembunuhan berencana menjadi penyidikan.
Diawal konflik, sempat terjadi baku tembak dua oknum polisi yang menjadi oerhatian publik.
Baca Juga: Inilah Tujuan Menteri Luar Negeri Vietnam Melakukan Kunjungan Resminya ke Indonesia
Alhasil, Brigadir J meninggal dunia di rumah Kadiv Propam nonaktif Ferdy Sambo.
Dorongan publik untuk pengusutan transparan dan cepat pun berjalan.
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) RI mengatakan telah memiliki catatan signifikan terkait sejumlah luka yang terdapat pada tubuh Brigadir J.
"Tim telah memiliki catatan signifikan yang menunjukkan luka ini akibat apa, karakternya apa, kapan terjadi dan kira-kira luka itu akibat apa," kata anggota Komnas HAM RI Mohammad Choirul Anam di Jakarta, Jumat.
Catatan terkait luka di tubuh Brigadir J tersebut didapatkan oleh Komnas HAM setelah melakukan pendalaman bersama dengan para ahli pada Kamis (21/7).
Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta 22 Juli 2022, Akhirnya Nino Menarik Ucapan Talaknya?
Pada proses pendalaman bersama ahli tersebut, Komnas HAM menggunakan semua bahan yang didapatkan termasuk foto dan video yang diperoleh dari pihak keluarga Brigadir J.
Anam mengatakan pendalaman dan diskusi dengan para ahli memakan waktu yang cukup panjang.
Sebab, perlu memahami dan mendalami secara detail tentang penyebab luka apakah karena senjata api atau luka sayatan dan lain sebagainya.
Catatan penting yang diperoleh oleh Komnas HAM akan digunakan sebagai salah satu bahan saat bertemu dengan dokter forensik yang melakukan autopsi terhadap Brigadir J.
