Sempat Diisukan Melakukan 'Adegan' di Kamar Bersama Putri Candrawathi, Ternyata Kuat Maruf Tak Punya Nyali

- 7 September 2022, 10:15 WIB
'Sopirku Idolaku', Kuat Maruf dan Putri Candrawathi Dituntut Tes DNA, Buktikan Hubungan Orang Tua dan Anak
'Sopirku Idolaku', Kuat Maruf dan Putri Candrawathi Dituntut Tes DNA, Buktikan Hubungan Orang Tua dan Anak /Pikiran-Rakyat.com/

LINGKAR KEDIRI - Posisi Kuat Ma'ruf dalam keluarga Ferdy Sambo memang sama sekali tak bisa dianggap remeh.

Sebab dirinya merupakan pengikut setia Irjen Ferdy Sambo. Pantas saja jika Kuat Mar'ruf disebut memiliki hubungan spesial dengan Putri Candrawathi.

Bahkan sempat beredar isu jika Kuat Maruf melakukan 'adegan' alias tindakan dewasa yang di dalam kamar bersama Putri Candrawathi. Walaupun kebenarannya masih dipertanyakan.

Baca Juga: FAKTA KASUS SUBANG, Keponakan Tuti Diduga Terlibat, Pria Ini Akhirnya Bocorkan Peran Danu: Danu Ini...

Ada satu fakta yang menarik dalam pengusutan pembunnuhan Brigadir J.

Dimana ada sosok yang hendak melarikan diri dari rumah Ferdy Sambo, pasca Brigadir J ditembak.

Dilansir dari program Dua Sisi TV One, Kapolri jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan jika ada satu sosok yang mencoba kabur dari TKP penembakan Brigadir J.

Orang yang mencoba kabur tersebut adalah Kuat Ma'ruf alias Om Kuat.

Menurut Kapolri, peranan Kuwat Maruf alias Om Kuat dalam pembunuhan ini sebagai orang yang mengancam Brigadir J.

Om Kuat ternyata mengancam korban yakni Brigadir J sehari sebelum terjadinya penembakan di rumah dinas Ferdy Sambo Jalan Duren Tiga Jakarta Selatan.

Bahkan, ancaman pembunuhan yang dilakukan Om Kuat pada Brigadir J itu menggunakan dua bilah pisau.

Dalam rekonstruksi terungkap, Om Kuat menyerahkan dua bilah pisau dan handy talky (HT) kepada saksi yang bernama Prayogi.

Om Kuat pun sempat melarang Yosua naik ke atas menemui Putri Candrawathi, karena membuat Putri sakit.

Baca Juga: Benfica vs Maccabi Haifa Champions League 7 September 2022, Prediksi Skor Akhir dan Susunan Pemain

Ketua Komnas HAM Ahmad Taufan Damanik mengatakan, Kuat Ma'ruf alias Om Kuat mengaku emosional karena mengetahui peristiwa yang disebutnya tidak senonoh di rumah Ferdy Sambo di Magelang.

"Setelah dia mengetahui ada peristiwa yang tidak senonoh itu," ucapnya.

"Nggak tahu, dia cuma marah, nggak (ada perintah), itu memang pisau yang tergeletak disitu tapi itu rangkaian peristiwa saja," ujarnya sebagaimana dikutip dari teras Gorontalo dalam "Hubungan Spesial 14 Tahun Putri Candrawathi dan Om Kuat Terungkap, Susi Lihat Sang Nyonya Digendong Sopir."

Pisau Kuat Maruf terungkap dalam rekonstruksi pembunuhan berencana Brigadir J yang digelar di rumah dinas Ferdy Sambo.

Dalam reka ulang adegan digambarkan, Om Kuat mulanya berada di ruang tengah lantai satu rumah Sambo saat Brigadir J ditembak.

Dia melihat langsung proses eksekusi di mana Sambo memerintahkan Richard Eliezer atau Bharada E menembak Yosua.

Selain Kuat, di ruangan itu terdapat ajudan Putri Candrawathi yang kini juga telah ditetapkan sebagai tersangka, Ricky Rizal atau Bripka RR.

Sesaat setelah Brigadir J tewas, Kuat keluar dari rumah Sambo.

Dia menuju jalan di depan rumah mantan Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) itu.

Baca Juga: Ternyata Rintihan Tangis Putri Candrawathi dan Masuknya Kuat Ma'ruf ke Dalam Kamar Ada Hubungannya?

Kuwat Maruf Berniat Kabur saat Mau Ditangkap

Kuat merupakan asisten rumah tangga (ART) Irjen Ferdy Sambo yang merangkap sopir pribadi istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.

Warga sipil itu ditetapkan sebagai tersangka bersamaan dengan penetapan tersangka Ferdy Sambo.

Hal ini tampak saat dia akan ditangkap setelah ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan Brigadir J.

Dibalik sikapnya yang garang, Om Kuat ternyata pengecut atau tak punya nyali karena sempat mau melarikan diri.

Hal ini diungkapkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam rapat kerja bersama Komisi III DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta.

Baca Juga: Kuat Maruf Tak Bisa Mengelak Soal Kedekatannya dengan Putri Candrawathi? Ini Kesaksian Susi

Dalam pemaparannya Jenderal Listyo Sigit Prabowo membeberkan pengakuan Bharada E yang menembak Brigadir J atas perintah Ferdy Sambo.

Keterangan dituangkan di dalam berita acara pemeriksaan (BAP) kemudian Bharada E meminta perlindungan untuk jadi justice collaborator.

Setelah itu, polisi menangkap dua tersangka Bripka Ricky Rizal dan asisten rumah tangga Ferdy Sambo, Om Kuat.

"Om Kuat sempat akan melarikan diri, namun diamankan dan berhasil ditangkap," katanya.

Berdasarkan keterangan Bharada E, Brigadir Ricky dan Kuat Maruf akhirnya Ferdy Sambo mengakui perbuatannya.***(Jein Nenempa/teras Gorontalo)

 

Editor: Haniv Avivu

Sumber: Teras Gorontalo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah