Network
LINGKAR KEDIRI - Kasus pembunuhan ibu dan anak Subang, kini lebih dari satu tahun masih dalam proses penyidikan.
Saksi S yang diduga terlibat dalam kasus pembunuhan Subang karena datanya sesuai dengan hasil penyidikan. Namun, setelah dilakukan identifikasi kembali dibebaskan.
Sehingga, sampai saat ini belum ada satupun saksi yang naik statusnya sebagai tersangka.
Baca Juga: Ulama di Madiun Dikubur Hidup-hidup oleh PKI, Ratusan Orang Ditelanjangi dan Diberondong Senjata Api
Melansir dari kanal YouTube @SUBANG HIJAU (JACK).
Salah satu pemerhati kasus pembunuhan ibu dan anak Subang, yaitu Jack Batubara kembali mewawancarai secara eksklusif saksi Muhammad Ramdanu atau Danu.
Jack Batubara menyatakan, bahwa mungkin dulu Danu banyak dicurigai, Jack Batubara juga mempertanyakan terkait BAP.
"Apakah dulu seperti yang diceritakan waktu BAP, karena ramai diperbincangkan sama salah satu saksi juga, karena ini penting sekali bahwa Danu tidak tandatangan BAP seperti itu," kata Jack Batubara.
Baca Juga: Ulama di Madiun Dikubur Hidup-hidup oleh PKI, Ratusan Orang Ditelanjangi dan Diberondong Senjata Api
Jack Batubara menegaskan, apakah itu ditandatangan atau tidak?
Danu menyatakan, bahwa semua sudah ditandatangani.
"Semuanya sudah itu sih, sudah," kata Danu.
Karena beberapa waktu lalu, beredar kabar terkait BAP Danu yang tidak ditandatangani berisi tuduhan bahwa Yosef dan istrinya Mimin terlibat.
Jika benar hal tersebut sudah ditandatangani Danu, maka Yosef dan Mimin selaku orang terdekat terlibat dalam pembunuhan ibu Tuti dan Amel?
Baca Juga: Saling Mem-follow, Tasyi Athasyia dan Tasya Farasya Akhirnya Akur Kembali, Ini Buktinya
Mengingat pernyataan Kapolres Subang bahwa pelaku diduga orang terdekat, karena tidak ada pintu yang rusak.
Meskipun demikian, pihak kepolisian terus gencar melakukan penyidikan untuk mengungkap siapa pelaku pembunuhan yang sebenarnya.
Sebagai informasi, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu ditemukan tewas pada bagasi sebuah mobil Toyota Alphard pada garasi rumah mereka di Ciseuti, Jalancagak, Subang, pada 18 Agustus 2021.***
