Network
LINGKAR KEDIRI – Kasus pembunuhan di Jalancagak Subang sampai saat ini masih belum diketahui siapa pelakunya.
Seperti diketahui, pembunuhan di Subang ini terjadi pada 18 Agustus 2021 dengan menewaskan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Kedua korban merupakan ibu dan anak yang ditemukan dalam keadaan sudah meninggal dunia di dalam bagasi mobil.
Hingga saat ini kepolisian Polda Jabar masih melakukan penyelidikan demi segera menemukan sosok dibalik pembunuhan ibu dan anak di Subang tersebut.
Terlebih, perilisan nama pelaku dan juga motif pembunuhan di Subang telah dinanti oleh banyak masyarakat terutama keluarga korban.
Sehingga sangat penting bagi pihak kepolisian Polda Jabar untuk segera mengungkap perkara ini.
Kasus Subang yang telah berjalan 13 Bulan ini, Kapolres Subang sebelumnya sempat menyampaikan clue tentang pelaku.
Baca Juga: Sinetron Ikatan Cinta 2 Oktober 2022, Al: Akhirnya Bisa Melewati Badai Pernikahan Kita
Di mana, Kapolres Subang AKBP Sumarni mengatakan bahwa pembunuhan terhadap Tuti dan Amel diduga dilakukan oleh orang terdekat korban.
Dugaan itu disampaikan oleh Kapolres Subang lantaran dalam pembunuhan ini tidak ditemukan kerusakan pada pintu ataupun cendela rumah TKP.
Mengenai pelaku yang sampai saat ini belum terungkap, seorang analis yang mengamati kasus Subang kembali membahas perkara ini.
Dilansir dari kanal YouTube Fredy Sudaryanto Sport, Fredy membahas tentang pelaku yang diduga sebagai pembunuh bayaran.
Dikatakan oleh Fredy, jika pelaku adalah pembunuh bayaran maka dia tidak akan berjam-jam di rumah TKP.
Baca Juga: 5 Hewan Paling Berbahaya di Amazon, Dapat Mematikan 10 Orang Sekaligus!
Seperti diketahui, dalam pembunuhan Tuti dan Amel ini diduga dilakukan oleh pelaku selama kurang lebih hingga lima jam.
“Sangat tidak profesional seorang pembunuh bayaran harus menghabiskan waktu hingga 5 jam di TKP,” kata Fredy.
Dari hal itu, Fredy mengatakan bahwa menurutnya pelaku pembunuh Tuti dan Amel ini bukanlah pembunuh bayaran.
“Kalau pelaku pembunuh bayaran maka setelah membunuh korban dia langsung pergi, satu jam selesai langsung pergi dari TKP dan tidak ada acara memandikan, pembunuh profesional pastinya kan sudah pakai sarung tangan, pelindung kepala, alas kaki,” kata Fredy.
“Pembunuhan ini sampai lima jam lebih ada di TKP, maka untuk mengatakan pelaku merupakan pembunuh bayaran sangatlah jauh,” tambahnya.***
