Network
LINGKAR KEDIRI - Misteri kasus pembunuhan ibu dan anak Subang belum terungkap siapa pelaku yang telah menghabisi nyawa almarhumah ibu Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Hampir 2 tahun kasus pembunuhan Ibu dan anak Subang masih dalam proses penyidikan belum ada titik terang dalam kasus pembunuhan tersebut.
Meskipun sketsa wajah pelaku pembunuhan ibu dan anak Subang telah dirilis, namun tak ada satupun orang yang mirip dengan sketsa wajah tersebut.
Baca Juga: Inilah 2 Amalan yang Bisa Dikerjakan di Malam 1 Muharram atau Malam Suro bagi Umat Muslim
Kasus ini menjadi teka-teki setelah ahli forensik dr Sumy Hastry menegaskan bahwa sosok pelaku psikopat.
Hal tersebut dilihat dari luka di tubuh kedua korban, nampak sekali menikmati saat menggoreskan luka-luka.
Bahkan setelah kabar tersebut beredar, saksi sekaligus orang terdekat Tuti disudutkan karena diduga terlibat.
Baca Juga: 3 Manfaat Mengkonsumsi Biji Buah Pepaya untuk Kesehatan Tubuh, Salah Satunya Anti Kanker
Anjas pemerhati kasus pembunuhan ibu dan anak Subang, kembali membahas kasus pembunuhan ibu dan anak Subang.
"Salah satu issue yang tengah santer beberapa hari ini adalah mengenai dugaan oknum-oknum tertentu, dinilai membuat kasus pembunuhan ini jadi kurang signifikan perkembangannya dan tidak bisa terbuka secara lebar," kata Anjas sebagaimana dikutip dari kanal YouTube Anjas Asmara.
Baca Juga: Kasus Subang, Keterangan Terakhir Penyidikan di Lokasi, Pria Ini; Ditemukannya banyak DNA di TKP
Selain itu, Anjas juga menyatakan bahwa ada sosok saksi yang mengaku dijebak, setelah diminta masuk ke TKP untuk membersihkan kamar mandi.
"Dugaannya oknum-oknum terlibat disini, bahkan sejumlah saksi salah satunya yang menyatakan bahwa saya itu dalam tanda kutip kayaknya dijebak, saya pernah pada waktu itu diminta untuk masuk ke dalam TKP sekitar tanggal 18 atau 19 Agustus 2021 untuk membersihkan kamar mandi," kata Anjas menirukan sosok saksi tersebut.
Sebagai informasi, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu ditemukan tewas pada bagasi sebuah mobil Toyota Alphard pada garasi rumah mereka di Ciseuti, Jalancagak, Subang, pada 18 Agustus 2021.***
