Network
LINGKAR KEDIRI - Kasus pembunuhan ibu dan anak Subang Jawa Barat hingga kini lebih dari dua tahun masih dalam proses penyidikan.
Kasus yang telah merenggut nyawa almarhumah ibu Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu, belum ada penetapan tersangka.
Proses penyidikan tidak ada satupun saksi yang naik statusnya sebagai tersangka, bahkan kunci rumah tempat kejadian perkara (TKP) telah dikembalikan kepada orang terdekat korban.
Baca Juga: Download MP3 Lagu Jalan Pulang dari Yura Yunita yang Sedang Trending di Sosial Media, Ada Disini!
Meskipun demikian, terdapat banyak sidik jari milik orang terdekat korban sehingga diduga orang terdekat kedua almarhumah terlibat.
Pemerhati kasus pembunuhan ibu dan anak Subang, Anjas Asmara kembali membahas terkait perkembangan kasus tersebut.
Sebagaimana dilansir dari kanal YouTube Anjas Asmara, banyaknya kejanggalan-kejanggalan dalam kasus pembunuhan Subang menjadikan kasus ini belum juga terungkap.
Salah satu kejanggalan yang menjadi sorotan adanya sejumlah uang di lokasi tempat kejadian perkara, namun sama sekali tak diambil oleh si pelaku.
Baca Juga: Lirik Lagu Jalan Pulang dari Yura Yunita Lengkap, Kaki Mungilku yang Terus Menahan Beban...
Anjas Asmara juga menyatakan bahwa dari sekian banyak harta milik ibu Tuti hanya ketiga hp Amel yang dibawa oleh si pelaku.
Bahkan hp ibu Tuti pun masih ada tidak dibawa dan sejumlah uang yang masih utuh di dalam TKP.
Sejumlah uang yang ada di TKP dikabarkan untuk gaji pegawai yayasan yang dikelola oleh ibu Tuti dan Amel.
Anjas Asmara kembali menyatakan, sehingga jika dipikir secara logika orang yang telah membunuh ibu Tuti tahu betul seluk-beluk tentang yayasan, karena sengaja tak mengambil uang tersebut.
Anjas juga menegaskan jika dugaan terkuat motif dari pembunuhan Subang bukan karena ingin mengincar harta, melainkan rasa sakit hati terhadap ibu Tuti, dimana jarak kematian ibu Tuti dan Amel hampir 5 jam.
Sebagai informasi, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu ditemukan tewas pada bagasi sebuah mobil Toyota Alphard pada garasi rumah mereka di Ciseuti, Jalancagak, Subang, pada 18 Agustus 2021.**
