Bahaya! Tak Hanya Dampak Ekonomi, Kini Sampah Medis Mulai Penuhi Teluk Jakarta

31 Januari 2021, 20:35 WIB
Ilustrasi sampah medis. /PIXABAY

LINGKAR KEDIRI – Tak terasa pandemi virus Corona sudah hampir setahun. Tidak hanya mempengaruhi dampak perekonomian, namun juga memberi dampak pencemaran lingkungan.

Laju pencemaran semakin meningkat dengan adanya limbah medis yang digunakan selama pandemi.

Menurut laporan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menunjukkan bahwa limbah medis telah mewarnai sampah di Teluk Jakarta.

Baca Juga: Ternyata Ini Penyebab Mata Kita Sering Nyeri, Simak Cara Penyembuhannya Juga, Anda Wajib Tau!

Dikutip oleh lingkarkediri.pikiran-rakyat.com dari laman Indonesia.go.id pada 31 Desember 2021.

Limbah medis tersebut yakni alat pelindung diri, seperti masker, pelindung wajah (face shield), baju hazard materials (hazmat), jas hujan, dan sarung tangan plastik. Semua limbah itu diduga merupakan barang bekas pakai milik masyarakat dalam mencegah penularan virus mematikan tersebut.

Hal tersebut diungkap dari hasil penelitian gabungan yang terdiri dari tiga peneliti LIPI yaitu Muhammad Reza Cordova, Intan Suci Nurhati, dan Marindah Yulia Iswari.

Dalam penelitian tersebut mereka berkolaborasi dengan Guru Besar Pengelolaan Sumber Daya Perairan IPB University Etty Riani dan Nurhasanah, doktor Ilmu Agribisnis Universitas Terbuka Jakarta.

Baca Juga: Jangan Remehkan Gejala Kesemutan, Bisa Jadi Ini Awal dari Penyakit Berbahaya Berikut Ini, Anda Wajib Tau!

Hasil pengawasan tersebut menyimpulkan bahwa telah terjadi peningkatan limbah medis pada dua muara sungai, yaitu di Cilincing dan Marunda.

Reza Cordova menjelaskan, hasil riset mendapati bahwa kehadiran limbah APD  terlihat sangat mencolok dibandingkan sebelum pandemi.

 “Limbah APD tersebut menyumbang 15—16 persen dari sampah di kedua sungai, yaitu mencapai 780 item atau 0,13 ton per harinya,” kata Reza.

Baca Juga: 7 Buah Kaya Manfaat dan Bisa Jadi Sumber Kemakmuran Menurut Al-Qur'an, Salah Satunya Bisa Mencegah Kanker

Sementara itu pada 2016 lalu telah dilakukan riset yang sama, namun tidak menemukan sampah sejenis APD.

Limbah APD bekas pakai tersebut ditakutkan akan memberi tekanan dan menambah beban pencemaran.

Reza juga menjelaskan bahwa APD bekas pakai itu membawa material penyakit. Sehingga, kemungkinan petugas kebersihan yang membersihkan limbah-limbah di perairan menjadi tertular.

Baca Juga: Jangan Sampai Parah! Inilah Tanda-Tanda Penyakit Jantung Yang Dapat Anda Rasakan

Sesuai Surat Edaran Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan nomor 2 tahun 2020 tentang Pengelolaan Limbah Infeksius dari Penanganan Covid-19 disebutkan, semestinya limbah APD bekas diperlakukan secara khusus.

Tidak menutup kemungkinan juga sampah tersebut menjadi tempat menempelnya mikroorganisme dan patogen dan mencemari ikan-ikan di Teluk Jakarta.***

Editor: Erik Okta Nurdiansyah

Sumber: indonesia.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler