Pakar Ungkap Virus yang Lebih Mematikan dari Covid-19, Sebut Tingkat Kematian sampai 75 Persen

10 Juli 2021, 15:55 WIB
Ilustrasi virus /

LINGKAR KEDIRI - Hingga kini dunia sedang menghadapi krisi pandemi yang diakibatkan oleh Virus Covid-19.

Sejak ditetapkan oleh WHO pada Maret 2020 sampai saat ini virus tersebut telah banyak menelan korban jiwa.

Belum redanya Covid-19, Kini dunia dihebohkan lagi dengan kabarnya virus yang diprediksi bakalan menjadi pandemi baru setelah Covid-19.

Virus tersebut bernama Virus Nipah, Oleh karenanya para ahli mewanti-wanti agar semua masyarakat berhati-hati dan wasapada.

Jika diingat kembali, ternyata potensi wabah virus Nipah di Indonesia sudah disampaikan Menteri Kesehatan yang menjabat pada 2010, dr. Endang Rahayu Sedyaningsih, MPH, Dr. PH.

Baca Juga: Murah dan Tak Butuh Modal Banyak, Berawal dari TikTok Bisa Dapat Cuan di Amerika Serikat

Kala itu, ia menyebutkan penyakit menular yang baru muncul (PMBM) atau emerging infectious diseases (EID), mempunyai potensi menimbulkan wabah, kerugian ekonomi dan kekacauan sosial yang hebat.

Buruknya lagi, ancaman tersebut sekitar 70% berasal dari penyakit hewan seperti SARS, NIPAH, Flu Burung, dan lain-lain.

Di luar negeri, virus nipah bahkan sudah terpantau mewabah sejak 2001-2011, seperti misalnya di Bangladesh, sebanyak 196 kasus virus nipah ditemukan di sana.

Indonesia sendiri, melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengimbau semua pihak terkait potensi penyebaran virus nipah ke Indonesia dari hewan ternak babi di Malaysia.

Endang mengatakan bahwa sampai saat ini kejadian infeksi virus nipah belum pernah dilaporkan di Indonesia, walaupun pada 1999 pernah terjadi wabah virus nipah yang menyebabkan kematian pada ternak babi dan manusia di Semenanjung Malaysia.

Akan tetapi, Indonesia harus selalu waspada terhadap potensi penularan virus tersebut dari hewan ternak babi di Malaysia melalui kelelawar pemakan buah.

Baca Juga: Kiamat Akan Terungkap, Sosok ini Sebut ada Peningkatan Bencana Alam, Kelaparan Serta Kekeringan di Tahun ini

Beberapa hasil penelitian menunjukkan adanya kelelawar buah yang bergerak secara teratur dari Semenanjung Malaysia ke Pulau Sumatera, khususnya Sumatera Utara yang berdekatan dengan Malaysia.

"Sehingga ada kemungkinan penyebaran virus nipah melalui kelelawar atau melalui perdagangan babi yang ilegal dari Malaysia ke Indonesia," kata Didik.

Masyarakat dihimbau untuk tidak panik dan tetap menerapkan protokol kesehatan, akan tetapi untuk antisipasi mengetahui gejala Infeksi virus Nipah (NiV) juga diperlukan.

Berikut gejala awal yang mungkin terjadi pada seseorang, apabila terinfeksi virus Nipah (NIV).

Demam
Sakit kepala
Batuk
Sakit tenggorokan
Sulit bernafas
Muntah

Baca Juga: Beberapa Gejala dan Ciri-ciri Ringan, Sedang, hingga Berat yang Sering Dialami Orang Terpapar Virus Covid-19

Gejala yang parah bisa terjadi, seperti:

Disorientasi, mengantuk, atau kebingungan
Kejang
Koma
Pembengkakan otak (ensefalitis)

Untuk fase pembengkakan otak (ensefalitis) dapat terjadi, di mana gejalanya dapat berupa kantuk, disorientasi, dan kebingungan mental, yang dapat dengan cepat berkembang menjadi koma dalam waktu 24-48 jam.

Berdasarakan keterngan CDC, kematian dapat terjadi pada 40-75% kasus.*** 

Editor: Zaris Nur Imami

Tags

Terkini

Terpopuler