Hindari Stres Berat, Jika Kamu Tak Mau Terkena Penyakit Ini

17 September 2021, 15:30 WIB
Ilustrasi stres /

LINGKAR KEDIRI -  Stres berat bisa terjadi ketika seseorang mengalami tekanan mental atau emosional yang berlebihan. Kondisi ini disebabkan oleh berbagai macam hal seperti beban pekerjaan, masalah keluarga, percintaan atau menderita penyakit tertentu, hingga terlilit hutang.

Stres berat harus segera disadari secara dini dan jangan sampai berkepanjangan. Pasalnya, kondisi ini bisa memicu risiko sejumlah penyakit, termasuk tekanan darah tinggi atau hipertensi hingga terkena stroke.

Sebuah studi dalam jurnal American Heart Association (AHA) menyebut ketika hormon stres kortisol terus meningkat, risiko mengalami stroke, serangan jantung, dan penyakit jantung lainnya lebih tinggi daripada mereka yang tidak mengalami stres.

Baca Juga: Vaksin Pfizer dan AstraZeneca Datang ke Indonesia, Bantuan dari Amerika dan Prancis

Ahli Jantung dan Profesor Kedokteran Baylor College of Medicine di Houston yang mewakili AHA, Glenn Levine mengatakan, penelitian itu menunjukkan hubungan antara pikiran dan kesehatan jantung.

"Stres, frustasi, depresi, dan pandangan negatif tentang hidup tidak hanya membuat kita tak bahagia, tetapi berdampak juga pada kesehatan dan umur panjang," jelas Levine sebagaimana dilansir dari laman PMJ News, Jumat 17 September 2021.

Berdasarkan data yang diterbitkan melalui penelitian itu, Levine memaparkan bahwa kesehatan psikologis negatif seperti stres sangat berkaitan dengan risiko terkena penyakit kardiovaskular.

Baca Juga: Mengerikan! 7 Perang Terbesar dan Terdahsyat Dalam Sejarah, Menewaskan Ribuan Jiwa

Analisis terkait stres ini bisa dilihat melalui tes urine, dengan mengukur kadar hormon stres yang terkandung di dalamnya. Studi ini turut menguji tiga hormon yakni norepinefrin, epinefrin, dan dopamin.

Ketiga hormon ini ada untuk mengatur sistem saraf otonom dan mengontrol fungsi tubuh yang tidak disengaja seperti detak jantung, tekanan darah dan pernapasan.

Saat mengalami stres, hormon kortisol akan mengalami peningkatan dan memacu ketiga hormon ini untuk bergerak lebih ekstrim.

Baca Juga: Mengerikan! 7 Perang Terbesar dan Terdahsyat Dalam Sejarah, Menewaskan Ribuan Jiwa

Meski tidak bisa memeriksa kadar hormon penyebab stres melalui tes urine, menurut Levine setiap orang bisa mengelola stres yang terjadi pada dirinya. Terutama dengan sering melakukan refleksi diri.

Menjaga hati dan pikiran sangat disarankan untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah terkena darah tinggi. Menurutnya, ini juga baik diimbangi dengan pikiran dan pandangan positif semasa hidup.

"Jika menyadari diri cenderung sering stres, frustrasi atau marah, maka akan sangat membantu untuk merenungkan apa sebenarnya hal yang membuat kita stres," pungkasnya.***

Editor: Alfan Amar Mujab

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler