6 Kebiasaan Orang Indonesia yang Ternyata Salah Secara Medis, Apakah Kamu Pernah Melakukannya?

25 Oktober 2021, 19:30 WIB
Ilustrasi warga Indonesia. 6 Kebiasaan Orang Indonesia yang Ternyata Salah Secara Medis, Apakah Kamu Pernah Melakukannya? /Karawang Post/Tangkapan Layar IG @pariwisata_purwakarta

LINGKAR KEDIRI – Beberapa kebiasaan di Indonesia memang snagat banyak dan tak jarang ada yang unik dan hanya ada di Indonesia.

Karenanya kita patut bangga akan keragaman budaya yang telah membentuk itu semua, namun tak semua kebiasaan orang Indonesia tersebut ternyata baik.

Beberapa kebiasaan justru buruk secara medis, ini dia daftar 6 kebiasaan orang Indonesia yang salah secara medis.

Baca Juga: 9 Kota Terpanas di Indonesia, Salah Satunya Mencapai 39 Derajat Celsius, Adakah Kotamu?

1. Memakai pakai tebal atau selimut ketika demam

Faktanya, pakaian tebal justru akan emnaikkan suhu tubuh, ketika suhu mencapai 39 derajat atau lebih pada anak-anak bisa menyebabkan kejang.

Karenanya, disarankan untuk mengenakan pakaian tipis meskpiu tubuh terasa dingin.

Baca Juga: 10 Kota Maksiat di Dunia Penyumbang Dosa Besar? Alkohol hingga Hubungan Seksual Dibebaskan

2. Jika demam tak boleh mandi

Faktanya justru mandi saat demam bisa menurunkan suhu tubuh yang sedang meningkat.

Namun, jika demam disertai dengan rasa menggigil, mandi air hangat akan jauh lebih baik atau dikompres air hangat.

Baca Juga: Ngeri, 7 Hukuman Terkejam dan Tersadis di Dunia yang Pernah diberikan Kepada Para Penjahat

3. Mandi malam hari sebabkan rematik

Faktanya jika kondisi tubuh dalam keadaan sehat dan memerlukan mandi agar bersih, maka tak ada masalah meskpiun mandi malam hari.

Namun, pada penderita rematik, dianjurkan mandi dengan air hangat.

4. Penderita cacar air atau campak tak boleh mandi

Faktanya, pada penderita cacar air atau campak dengan kelainan pada kulit yang menyeluruh, justru harus menjaga kebersihan kulit.

Baca Juga: 7 Pulau Terangker dan Penuh Misteri di Indonesia, Suara Derap Langkah hingga Penampakan Noni Belanda

Dengan mandi sering agar perluasan penyakit bisa dicegah, disamping menggunakan obat saja.

5. Angin duduk harus dikerok atau dipijat

Faktanya, kejadian orang meninggal ketika dipijat, menunjukkan betapa penanganan yang salah bisa fatal.

Hal yang sebaiknya dilakukan, pemberian oksigen dan obat serta tindakan diagnostik khusus. Ini merupakan gejala awal serangan jantung berat akibat sumbatan darah keseluruh tubuh.

Baca Juga: 7 Negara Ini Memblokir Akses YouTube dan Beberapa Media Sosial, Tenyata Ini Alasannya

6. Masuk angin harus dikerok

Faktanya kerokan bukan pertanda anginnya keluar tapi pecahnya pembuluh kapiler tepi yang berada dikulit.

Tak heran, jika beberapa waktu setelahnya, gejala masuk angin kembali terjadi, karen kerokan menimbulkan rasa sakit.

Tapi kakrena sudah ada rasa sakit atau pegal otot, maka dnegan rangsangan sakit yang baru akan memberi rasa seolah-olah rasa sakit pertama berkurang.***

Editor: Dwiyan Setya Nugraha

Sumber: Instagram @sehatyuks.id

Tags

Terkini

Terpopuler