Turunkan Risiko Tekanan Darah Tinggi dan Serangan Jantung, Rutin Makan Biji Ini

13 Juni 2022, 11:55 WIB
Ilustrasi tekanan darah tinggi. /PEXELS/Mikhail Nilov

LINGKAR KEDIRI - Pada kesempatan kali ini, ada informasi bagi Anda yang ingin menjaga kesehatan dan mencegah berbagai macam penyakit kronis sejak dini.

Sebelumnya harus diketahui, bahwa pola makan dan gaya hidup sehat sangat berpengaruh terhadap kesehatan tubuh Anda.

Jika Anda sering konsumsi makanan yang berlemak seperti daging merah, Mak jangan heran berbagai macam penyakit kronis seperti darah tinggi dan jantung mengintai Anda.

 Baca Juga: Kabar Buruk Bagi Zelensky, Separatis Pro-Rusia Menghukum Mati Tiga Orang Tentara Bayaran Ukraina, Ada Apa?

Maka dari itu, mulai saat ini terapkan pola makan dan gaya hidup sehat.

Terkait biji yang dapat menurunkan risiko tekanan darah tinggi dan serangan jantung, yaitu biji labu.

Biji labu mengandung banyak antioksidan dan jumlah yang layak dari asam lemak tak jenuh ganda, kalium, vitamin B2 (riboflavin) dan folat.

 Baca Juga: Kabar Buruk Bagi Putin di Ukraina, AS Nyatakan Siap untuk Melatih Tentara Kyiv Menggunakan Senjata HIMARS

Biji labu juga mengandung banyak nutrisi dan senyawa tanaman lainnya yang telah terbukti memberikan manfaat kesehatan.

Salah satunya sangat tinggi magnesium.

Biji labu adalah salah satu sumber magnesium alami terbaik mineral, dimana kebanyakan orang sering kekurangan magnesium dari makanan yang mereka konsumsi.

 Baca Juga: Jet Tempur J-16 China Jatuhkan Pecahan Logam ke Pesawat Pengintai P-8 Australia, Canberra: Sangat Berbahaya

Di AS, sekitar 79% orang dewasa memiliki asupan magnesium di bawah jumlah harian yang direkomendasikan.

Magnesium dibutuhkan untuk lebih dari 600 reaksi kimia dalam tubuh Anda. Misalnya, kadar magnesium yang cukup penting untuk mengontrol tekanan darah dan mengurangi risiko penyakit jantung.

Sehingga, bagi Anda yang berusia lansia makan biji labu secara teratur dapat menghindarkan dari tekanan darah tinggi dan risiko penyakit jantung.

Setelah membaca informasi di atas, semoga bermanfaat dan menambah pengetahuan Anda tentang kesehatan.***

Editor: Yulian Fahmi

Sumber: Healthline

Tags

Terkini

Terpopuler