Benda dan Produk ini Sebakan Kematian Masal Setiap Tahunya, Salah Satunya Sering Ditemui Tiap Hari

- 26 Januari 2021, 09:36 WIB
Ilustrasi Kematian, Studi yang dilakukan beberap ahli menunjukan peralatan dapur hingga polusi udara dapat sebabkan kematian
Ilustrasi Kematian, Studi yang dilakukan beberap ahli menunjukan peralatan dapur hingga polusi udara dapat sebabkan kematian /Pixabay/Carolynabooth

Para ahli juga memperingatkan bahwa produk dapur sehari-hari seperti, boiler yang rusak, api terbuka, semprotan lalat, penyegar udara, deodoran, produk DIY dan pembersih yang mempengaruhi kualitas udara dalam ruangan semakin buruk.

Selain itu, Semprotan rumah tangga dengan bahan kimia yang dikenal sebagai Volatile Organic Compounds (VOC), awalnya berbentuk padat atau cair tetapi mudah menguap ke udara.

Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta 26 Januari 2021, Rafael Selidiki Siapa Pembunuh Roy, Aldebaran Cemburu

Studi lain yang lebih baru mengungkapkan bahwa peningkatan kadar VOC yang disebut limonene, yang banyak digunakan dalam penyegar udara dan lilin beraroma, untuk memberi aroma jeruk lemon.

Para ahli juga memperingatkan bahwa berbahaya untuk menghirup sendiri dan bisa menjadi formaldehyde yang bersifat karsinogen, membakar mata, mengiritasi kulit, dan memicu batuk, mual, serta kanker hidung dan tenggorokan.

Pada saat yang sama, furnitur, kain, perabot, lem, dan isolasi tertentu dapat mengeluarkan uap formaldehida, menyebabkan iritasi pada paru-paru.

Baca Juga: Sebelum dan Sesudah Menerima Vaksin Covid-19, Lakukan Tips Dokter Berikut Ini Agar Tetap Fit

Bahan biologis yang ditemukan di dalam rumah, seperti tungau debu rumah, jamur dan bulu binatang juga dapat membahayakan kesehatan manusia.

Para ahli juga memperingatkan bahwa anak kecil dan orang tua sangat sensitif terhadap polusi udara, hal itu dapat berdampak buruk pada semua kelompok umur.

Royal College of Physicians (RCP) ingin pihak berwenang setempat diberi wewenang untuk menutup atau mengalihkan jalan untuk mengurangi volume lalu lintas, terutama di dekat sekolah, ketika tingkat polusi tinggi.

Halaman:

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Lingkar Madiun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah