Benda dan Produk ini Sebakan Kematian Masal Setiap Tahunya, Salah Satunya Sering Ditemui Tiap Hari

- 26 Januari 2021, 09:36 WIB
Ilustrasi Kematian, Studi yang dilakukan beberap ahli menunjukan peralatan dapur hingga polusi udara dapat sebabkan kematian
Ilustrasi Kematian, Studi yang dilakukan beberap ahli menunjukan peralatan dapur hingga polusi udara dapat sebabkan kematian /Pixabay/Carolynabooth

LINGKAR KEDIRI - Para ahli berpendapat bahwa beberapa benda dapat menyebabkan kematian tanpa disadari.

Kematian tersebut bisa dipicu oleh berbagai benda yang sering kita temui setiap harinya.

Berdasarkan penelitian dari Royal College of Physicians dan Royal College of Pediatrics and Child Health menunjukan ada lebih 100.000 orang meninggal tiap tahunya gegara produk tersebut.

Baca Juga: 4 Masalah Bisnis UKM yang Sering Terjadi, Salah Satunya Kurang Memanfaatkan Teknologi

Baca Juga: 26 Januari 2021 Update Kasus COVID 19, Kasus Aktif Capai Hampir 1 Juta kasus

Produk tersebut merupakan polusi udara yang diakibatkan oleh asap ketel, penyegar udara, dan lilin beraroma.

Selain itu, penelitian tersebut mengatakan bahaya polusi di jalan dari asap mobil sudah dipahami dengan baik, tetapi banyak orang yang mengabaikan risiko dari udara di dalam rumah.

Studi ini juga mengungkapkan bahwa setidaknya 40.000 kematian per tahun di Inggris dapat dikaitkan dengan efek polusi udara di luar dan di dalam rumah.

Baca Juga: Fakta Mengejutkan Dibalik Video Asusila di Halte, Polisi: Si Wanita Hanya Dibayar Rp22 Ribu!

Polusi udara dalam ruangan telah menyebabkan 99.000 kematian setiap tahun di Eropa.

Para ahli juga memperingatkan bahwa produk dapur sehari-hari seperti, boiler yang rusak, api terbuka, semprotan lalat, penyegar udara, deodoran, produk DIY dan pembersih yang mempengaruhi kualitas udara dalam ruangan semakin buruk.

Selain itu, Semprotan rumah tangga dengan bahan kimia yang dikenal sebagai Volatile Organic Compounds (VOC), awalnya berbentuk padat atau cair tetapi mudah menguap ke udara.

Baca Juga: Trailer Ikatan Cinta 26 Januari 2021, Rafael Selidiki Siapa Pembunuh Roy, Aldebaran Cemburu

Studi lain yang lebih baru mengungkapkan bahwa peningkatan kadar VOC yang disebut limonene, yang banyak digunakan dalam penyegar udara dan lilin beraroma, untuk memberi aroma jeruk lemon.

Para ahli juga memperingatkan bahwa berbahaya untuk menghirup sendiri dan bisa menjadi formaldehyde yang bersifat karsinogen, membakar mata, mengiritasi kulit, dan memicu batuk, mual, serta kanker hidung dan tenggorokan.

Pada saat yang sama, furnitur, kain, perabot, lem, dan isolasi tertentu dapat mengeluarkan uap formaldehida, menyebabkan iritasi pada paru-paru.

Baca Juga: Sebelum dan Sesudah Menerima Vaksin Covid-19, Lakukan Tips Dokter Berikut Ini Agar Tetap Fit

Bahan biologis yang ditemukan di dalam rumah, seperti tungau debu rumah, jamur dan bulu binatang juga dapat membahayakan kesehatan manusia.

Para ahli juga memperingatkan bahwa anak kecil dan orang tua sangat sensitif terhadap polusi udara, hal itu dapat berdampak buruk pada semua kelompok umur.

Royal College of Physicians (RCP) ingin pihak berwenang setempat diberi wewenang untuk menutup atau mengalihkan jalan untuk mengurangi volume lalu lintas, terutama di dekat sekolah, ketika tingkat polusi tinggi.

Baca Juga: Tenggelam dan Terseret Arus Sungai, 2 Pemancing di Ngawi Tewas

Ia juga menginginkan undang-undang yang lebih ketat untuk memaksa pencemar mengurangi emisi berbahaya mereka.

Dikutip Lingkar Kediri dari Lingkar Madiun dalam Artikel yang berjudul "Benda Paling Berbahaya di Rumah Membunuh Lebih dari 100 Ribu Orang Setiap Tahun", para ahli menemukan bahwa anak-anak di daerah dengan polusi tinggi membutuhkan waktu lebih lama dalam memecahkan masalah dan melakukan lebih banyak kesalahan.

Para peneliti juga mengamati bahwa pada hari-hari dengan polusi tinggi, kinerja anak-anak lebih buruk, terlepas dari jenis sekolahnya.***(Aisyah Rahmatul Fajrin/Lingkar Madiun)

Editor: Zaris Nur Imami

Sumber: Lingkar Madiun


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah