"Setelah studi percontohan yang berhasil ini, jika perangkat kami dapat diteliti lebih lanjut dalam uji coba yang lebih besar, kami berharap dapat mengubah diagnosis dan perawatan bagi jutaan orang dengan depresi atau kondisi terkait kortisol seperti penyakit Addison dan sindrom Cushing, dan kemungkinan banyak kondisi lainnya," kata peneliti, dikutip oleh lingkarkediri.pikiran-rakyat.com dari laman ANTARA pada 4 Februari 2021.
Para peneliti perlu meneruskan penelitian pada orang Asia, yang tidak disertakan dalam studi pemelitian karena beberapa dari mereka menghasilkan kotoran telinga yang kering, bukan kotoran telinga yang basah dan berlilin.***