Baca Juga: Begini Cara Dapat Bansos Rp3,5 Juta Tambahan Modal Usaha dari Kemensos, Simak Selengkapnya
Dari hasil riset tersebut, IARC kemudian menyatakan bahwa kita tak perlu khawatir untuk meminum kopi, walau mereka juga menyebutkan belum tentu 100% aman.
Meminum minuman panas, seperti kopi, teh, dan lainnya adalah kebiasaan umum di banyak negara di dunia.
Bahkan Kebiasaan minum teh panas menyebar luas di Asia hingga Afrika. Sementara mate, sejenis minuman herbal, meluas di Amerika Selatan dan Amerika Tengah. Dan Orang Eropa serta Amerika Utara juga menjadikan kopi panas sebagai minuman favorit sehari-hari.
Menurut pakar epidomologi, Dana Looomis, yang paling berpengaruh adalah suhunya, bukan jenis minumannya. Dalam hasil riset ditunjukkan bahwa minuman dengan suhu lebih dari 65 derajat Celsius yang bisa menaikkan risiko kanker.
Baca Juga: Inilah Cerita Seorang Pria yang Mati Suri Selama 3 Hari, Dia Melihat Sosok Aneh
Terutama minuman yang biasa diminum selagi masih panas dengan menggunakan sedotan dari logam, langsung mengalir ke tenggorokan dan perut yang bisa memicu kanker.
Data dari WHO melaporkan, dari total 8 juta kasus kematian global akibat penyakit kanker yang terjadi setiap tahunnya, ada sekitar 400.000 kasus fatalitas yang diduga kuat berkaitan dengan minuman yang diminum saat masih panas.
Walau begitu, jurubicara WHO di Jenewa, Gregory Hartl menekankan, fatalitas tertinggi kasus kanker esofagus terutama dipicu karena adanya kebiasaan merokok dan konsumsi minuman beralkohol dengan kadar tinggi.
Sangat disarankan untuk bersabar dan menunggu minuman yang disajikan menjadi agak dingin dan kemudian bisa dinikmati, dengan cara seperti ini kanker esofagus bisa ditekan risikonya.