Namun, antara 2015 dan 2016, virus tersebut menyebabkan cacat lahir, yang dijuluki sebagai 'sindrom Zika bawaan'.
Risiko keguguran lebih tinggi, dan bayi yang lahir dari wanita hamil yang terinfeksi Zika berisiko mengalami mikrosefali.
Dalam satu tahun tersebut, lebih dari 500.000 kasus ZIKA dilaporkan, mengakibatkan 18 kematian dan 3.700 bayi lahir cacat.
Para ilmuwan juga menemukan bahwa bayi yang lahir sebelumnya tanpa gejala virus ZIKA yang terlihat dapat menunjukkan masalah seperti kehilangan penglihatan pada masa bayi.
Virus ini disebarkan oleh nyamuk Aedes, yang juga menularkan virus dengue dan chikungunya.
Demam berdarah Krimea-Kongo
Demam berdarah Krimea-Kongo sebagian besar terbatas pada hewan yang menyebar melalui gigitan kutu.
Namun, manusia juga dapat tertular jika bersentuhan dengan hewan terinfeksi yang baru saja disembelih.
Meskipun jarang, telah terjadi penularan dari manusia ke manusia melalui paparan cairan tubuh dari orang yang terinfeksi.