Studi tersebut telah memberikan banyak dukungan pada fakta bahwa vitamin D bisa digunakan untuk modalitas pengobatan tambahan efektif pada pasien yang dirawat di rumah sakit akibat virus Covid-19.
Peran anti-virus dan imunomodulator vitamin D dapat membantu dalam hal pengobatan pasien.
Penggunaan vitamin D dianjurkan untuk tidak berlebihan.
Baca Juga: Pakar Ungkap Virus yang Lebih Mematikan dari Covid-19, Sebut Tingkat Kematian sampai 75 Persen
Para ahli memberi peringatan agar tidak menggunakannya dalam dosis tinggi, terutama melalui suntikan untuk mencegah virus.
"Vitamin D, yang ditambahkan sebelum diagnosis COVID-19, tidak ditemukan meningkatkan hasil klinis dalam meta-analisis kami. Sebaliknya, penggunaan berlebihan dapat menyebabkan keracunan vitamin D," ujar Prof Sanjay K Bhadada dan Rimesh Pal.***