Kenali 6 Jenis Tantrum Pada Anak, Rage Tantrum Bisa Bahaya

- 2 September 2021, 19:36 WIB
Ilustrasi anak tantrum.
Ilustrasi anak tantrum. /PEXELS/Ba Phi

 

LINGKAR KEDIRI - Tantrum adalah ledakan emosi dari kemarahan dan frustasi.

Tantrum biasanya dimulai sekitar usia 12 hingga 18 bulan dan mencapai puncaknya selama 'terrible twos' atau kurang lebih ketika mencapai usia 2 tahun.

Periode tersebut dalam perkembangan anak-anak mulai ingin menunjukkan dirinya dan menunjukkan kemandiriannya pada orang tua mereka.

Baca Juga: Unik! Begini Aturan Main Game di China: Cuma Tiga Jam Perminggu

Dalam periode ini anak-anak sudah bisa berbicara namun belum jelas dalam mengkomunikasikan keinginannya.

Kelelahan, lapar dan sakit dapat membuat tantrum lebih buruk atau lebih sering terjadi.

Dalam kebanyakan kasus tantrum mulai berkurang seiring waktu dan biasanya hilang pada usia 4 tahun.

Tantrum adalah bagian normal dari perkembangan masa kanak-kanak, dan itu tidak terjadi karena kegagalan Anda menjadi orang tua atau anda melakukan sesuatu yang salah.

Baca Juga: Coki Pardede Ditangkap Polisi, Diguga Mengkonsumsi Narkoba dengan Barang Bukti Berupa Sabu-sabu

Perilaku yang ditunjukkan anak ketika tantrum dapat ditandai jika anak melakukan:

  • Merengek
  • Menangis, menjerit, dan berteriak
  • Menendang dan memukul
  • Menahan napas
  • Meronta-ronta dan menegangkan tubuh mereka

Memahami tentang berbagai jenis tantrum akan membantu para orang tua mengambil sikap ketika anak memberikan kode-kode tantrum.

Berikut beberapa kategori tantrum:

  1. Frustration tantrums

Frustration tantrum atau amukan frustrasi dapat terjadi sepanjang hari apabila anak Anda tidak dapat melakukan sesuatu yang diinginkannya.

Ketika mereka tidak dapat mengekspresikan diri secara memadai melalui ucapan atau tulisan bagi anak itu sangat mengecewakan.

Hasil dari perasaan kecewa nya adalah tantrum.

Baca Juga: 7 Pasukan Elite Khusus Dunia Memiliki Kemampuan Diatas Manusia, Salah Satunya Dimiliki Indonesia

  1. Fatigue tantrums

Sesuai dengan namanya fatigue tantrum berhubungan dengan jumlah istirahat anak.

Anak mungkin sangat rentan terhadap tantrum jika mereka lelah dan rewel.

Lelah, lapar, atau sakit kapan menyebabkan semua jenis tantrum.

  1. Attention-seeking tantrum

Tantrum yang disebabkan karena anak ingin mencari perhatian dari orang tuanya.

Anak mungkin merasa diabaikan oleh orang tuanya sehingga dia mencari cara agar fokus orang tuanya hanya pada dirinya.

  1. Avoidance tantrum

Tantrum ini adalah bersumber dari penolakan anak terhadap sesuatu yang harus dilakukan.

Seperti ia menolak untuk mandi, sikat gigi, makan ataupun ketika hendak pergi.

Baca Juga: Sinopsis Film American Ultra, Pecandu yang Memiliki Kekuatan Super

  1. Disruptive tantrums

Tantrum ini juga dimaksudkan untuk mendapat perhatian orang tuanya dengan cara apapun.

Anak akan menempel pada orang tua memukul orang tuanya atau orang lain.

Si kecil juga mungkin dapat merusak lingkungan seperti melempar barang-barang.

  1. Rage tantrum

Tantrum akan sangat merepotkan bagi orang tua.

khususnya apabila terjadi di pabrik atau di luar rumah.

Rage tantrum atau amukan amarah ciri-cirinya adalah anak kehilangan kendali, berteriak dan bahkan mungkin melukai dirinya sendiri.

Baca Juga: Pasangan Gay Ragil-Frederik Punya Anak! Netizen: Lah, Lahir Lewat Mana?

Anak bisa melukai dirinya sendiri seperti memukul dirinya, menjatuhkan diri ke tanah ataupun membenturkan kepalanya.

Meski sulit diawal, seiring waktu orang tua akan dapat melihat kode-kode atau tanda ketika anak sedang tantrum.

Kuncinya adalah orang tua harus tetap tenang dan mampu memvalidasi perasaan anak.***

Editor: Haniv Avivu

Sumber: Healthline


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah