9 Gangguan Mental di Kala Pandemi Covid-19 yang Harus Diketahui, Cek Apakah Salah Satunya Ada di Kamu?

- 5 September 2021, 17:46 WIB
Ilustrasi Covid-19.
Ilustrasi Covid-19. /Pixabay/Gerd Altmann

LINGKAR KEDIRI – Salah satu masalah dan tantangan yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia di kala pandemi Covid-19 adalah harus berkegiatan di rumah dalam waktu yang cukup lama.

Rumah yang seharusnya menjadi tempat beristirahat, namun kini menjadi tempat berkumpulnya semua masalah.

Kurangnya interaksi sosial menjadikan kejenuhan, bahkan tidak menutup kemungkinan menimbulkan stres, juga banyaknya berita duka atau informasi negatif, yang berakibat pada kesehatan mental.

Baca Juga: Sinopsis Film Knock Knock, Momen Keanu Reeves Terjebak dalam Permainan 2 Perempuan Muda

Kemenkes seperti dilansir LingkarKediri.pikiran-rakyat dari akun Instagram @antaranewscom, mencatat peningkatan kasus kesehatan jiwa saat pandemi Covid-19.

Terjadi 197 kasus pada tahun 2019, sedangkan pada tahun 2020 meningkat menjadi 277 kasus yang tercatat.

Berikut 9 gangguan mental yang harus kamu ketahui di kala pandemi Covid-19 sampai saat ini belum kunjung usai.

Baca Juga: Sinopsis Film Street Kings, Kisah Gelap Kepolisian AS yang Korup, Dibintangi Keanu Reeves

  1. Gangguan cemas

Munculnya rasa cemas atau khawatir berlebihan dan kurang bisa dikendalikan saat berhadapan dengan berbagai hal dan kondisi.

Biasanya karena seseorang merasa dirinya tidak mampu merespons sesuai dengan situasi.

  1. Gangguan mood

Menyebabkan seseorang mengalami rasa bahagia atau kesedihan yang ekstrem.

Penderita gangguan mood atau mood disorder cenderung memiliki suasana hati yang tidak sesuai dengan keadaan.

Baca Juga: Jangan Malas Mandi Sore! Atau 5 Gangguan Kesehatan Ini Akan Kamu Rasakan Jika Menyepelekannya

  1. Gangguan psikotik

Kondisi di mana penderitanya mengalami kesulitan membedakan kenyataan dan imajinasi. Konsisi ini biasanya merujuk pada gejala penyakit lain.

  1. Gangguan makan

Penderita gangguan ini dapat mengonsumsi makanan terlalu sedikit atau terlalu banyak, serta terobsesi pada berat badan atau bentuk tubuh tertentu.

  1. Kontrol impuls

Ketidakmampuan seseorang dalam menghindari atau berhenti melakukan hal-hal yang mungkin berbahaya atau berdampak tidak baik bagi dirinya sendiri atau orang lain.

Misalnya, seperti pyromania (terobsesi dengan nyala api), atau kleptomania (suka mengambil barang milik orang lain.

Baca Juga: Sinopsis Film Doraemon: Great Adventure in the Antarctic Kachi Kochi, Petualangan Nobita di Antartika

  1. Gangguan kepribadian

Penderitanya memiliki pola pikir dan perilaku yang tidak normal dan sulit untuk diubah.

Biasanya mereka juga kesulitan memahami situasi dan orang lain, bahkan yang ada di sekitarnya.

  1. Obsessive-Compulsive Disorder (OCD)

Penderitanya merasa harus melakukan suatu tindakan secara berulang-ulang.

Bila tidak melakukan suatu hal berulang-ulang, maka akan diliputi kecemasan atau ketakutan.

  1. Gangguan stres pasca-trauma (PTSD)

Gangguan yang muncul setelah seseorang mengalami peristiwa traumatis atau menakutkan pada masa lalu.

Biasanya para penderita gangguan ini akan merasa ketakutan ketika berada pada suatu kondisi yang mengingatkannya pada masa lalu yang traumatis.

Baca Juga: Hati-hati dengan Orang yang Lahir Pada Tanggal Ini, Punya Nilai Mistis hingga Ucapan Jadi Kenyataan

  1. Gangguan gejala somatik

Kelainan psikologis yang ditandai dengan beberapa keluhan fisik, namun tidak tampak saat pemeriksaan fisik.

Gangguan ini biasanya disebabkan stres dan banyak pikiran.***

Editor: Alfan Amar Mujab

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah