LINGKAR KEDIRI - Penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan terkait tentang varian omicron menemukan bahwa varian tersebut berpotensi menyerang anak-anak.
Dilansir dari The Sun pada Minggu, 12 Desember 2021, salah satu tanda yang perlu diwaspadai adalah varian omicron mampu menyerang anak-anak dengan tingkat yang lebih tinggi daripada varian sebelumnya.
Baca Juga: Indigo Ramal Akan Ada Pesawat Jatuh di Tahun 2022, Terjadi Pada Bulan dan Tanggal Ini
Demografi antara Inggris dan Afrika Selatan yang berbeda membuat para ilmuwan masih belum mengetahui secara pasti bagaimana varian tersebut dapat berperilaku dari satu negara ke negara lain.
Perbedaan demografi antara Afrika dan Inggris membuat para ilmuwan belum dapat memastikan secara pasti bagaimana perilaku omicron tersebut di satu negara ke dengan negara lain.
Baca Juga: Doddy Soedrajat Berencana Pindahkan Makam Vanessa Angel, Begini Hukumnya Menurut Gus Baha
Dokter yang pertama menemukan adanya varian omicron mengklaim bahwa varian tersebut dapat menyebabkan gejala yang berdeda-beda.
Ketua Asosiasi Medis Afrika Selatan, dr Angelique Coetzee mengungkapkan bahwa terdapat gejala utama pada varian ini, seperti kelelahan, sakit kepala, dan pegal-pegal.